7. Membaca zikir
Memperbanyak bacaan zikir: ُلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله "Lâ ilâha illallâh” (tiada Tuhan selain Allah).
8. Membaca tasbih
Membaca tasbih: سُبْحَانَ اللَّهِ “Subhânallâh” (Mahasuci Allah).
9. Membaca hamdalah
Membaca hamdalah di antara takbir yang diulang-ulang seperti berikut:
اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ، اللَّهُ أَكْبَرُ ،لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ اللَّهُ أَكْبَرُ،اللَّهُ أَكْبَر وللهِ الْحَمْدُ
(Allâhu akbar, Allâhu akbar, Allâhu akbar, Lâ ilâha illallâh, Allâhu akbar, wa lillâhil hamdu)
Artinya: "Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, tiada Tuhan selain Allah, Allah Mahabesar, Allah Mahabesar, dan segala puji bagi Allah."
10. Khusyuk mendengarkan khotbah setelah sholat id
Khusyuk mendengarkan khotbah, tidak berbicara dengan orang lain. Berbeda dengan khutbah Sholat Jumat, khotbah sholat id dilaksanakan seusai sholat. Oleh karena itu, seusai sholat sebaiknya tidak meninggalkan tempat.
11. Pulang melewati jalan yang berbeda dengan ketika berangkat
Pulang melewati jalan yang berbeda dengan ketika berangkat. Sebetulnya tidak jauh berbeda dengan sholat sunah bakdiyah di tempat yang berbeda dari tempat kita melaksanakan sholat fardhu. Hal ini tentu memiliki hikmah agar semakin banyak tanah terdapat jejak-jejak kita melaksanakan sholat yang diyakini sangat berguna kaitannya dengan hisab dan kesaksian di akhirat.
12. Bertegur sapa dengan ramah agar tidak digunjing orang
Selama dalam perjalanan pulang menuju rumah hendaknya kita bertegur sapa dengan ramah. Hal ini pertanda sebagai kegembiraan umat Islam di hari raya sekaligus untuk menghindari gunjingan, misalnya karena dianggap bersikap sombong dan sebagainya.
Wallahu a'lam bishawab.
(Hantoro)