2. Setiap tengah hari
Neraka Jahanam dinyalakan setiap tengah hari. Hal itu dijelaskan dalam sebuah hadits, dari Amr bin Abasah yang mendengar sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam.
"Tunaikan Sholat Subuh dengan lekas sebelum matahari terbit dan naik, karena matahari itu terbit di antara sepasang tanduk setan. Dan pada waktu itulah orang-orang kafir sedang bersujud kepadanya. Kemudian sholatlah lagi, karena sholat pada waktu itu disaksikan oleh para malaikat, sebelum muncul bayangan yang sejajar dengan tombak. Kemudian sholatlah lagi dengan segera, karena pada waktu itu neraka Jahanam sedang dinyalakan. Dan menjelang munculnya bayang-bayang, maka sholatlah lagi." (HR Muslim)
3. Setelah berpenghuni
Api neraka Jahanam dinyalakan setelah para penghuninya masuk. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al Isra Ayat 97:
وَمَنْ يَّهْدِ اللّٰهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِۚ وَمَنْ يُّضْلِلْ فَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ اَوْلِيَاۤءَ مِنْ دُوْنِهٖۗ وَنَحْشُرُهُمْ يَوْمَ الْقِيٰمَةِ عَلٰى وُجُوْهِهِمْ عُمْيًا وَّبُكْمًا وَّصُمًّاۗ مَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۗ كُلَّمَا خَبَتْ زِدْنٰهُمْ سَعِيْرًا
Artinya: "Siapa yang dianugerahi petunjuk oleh Allah (karena kecenderungan dan pilihannya terhadap kebaikan) dialah yang mendapat petunjuk. Siapa yang Dia sesatkan, engkau tidak akan mendapatkan penolong-penolong bagi mereka selain Dia. Kami akan mengumpulkan mereka pada hari kiamat dengan wajah tersungkur, dalam keadaan buta, bisu, dan tuli. Tempat kediaman mereka adalah (neraka) Jahanam. Setiap kali nyala api Jahanam itu akan padam, Kami tambah lagi nyalanya bagi mereka."
Setiap manusia tentunya tidak mau menjadi bagian dari orang-orang yang tidak beriman serta membangkang terhadap perintah Allah Azza wa Jalla. Neraka merupakan seburuk-buruknya tempat kembali ketika kehidupan dunia sudah berakhir atau kematian telah menjemput.
Setidaknya lakukanlah beberapa amalan seperti sholat lima waktu, berbuat baik kepada sesama, melaksanakn puasa, bersedekah, dan beberapa amalan lainnya. Insya Allah dapat menghindarkan seseorang dari api neraka.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)