CERITA Abu Nawas kali ini berawal dari adanya pencuri di Kota Baghdad. Si pencuri itu sebenarnya sering tertangkap oleh warga, namun tidak pernah jera dengan perbuatannya.
Suatu hari ia mencuri di rumah salah seorang saudagar kaya raya. Ketika sedang menjarah barang-barang berharga, dia kepergok oleh si pemilik rumah. Saudagar kaya tersebut langsung berteriak minta tolong.
"Ada pencuri, ada pencuri," teriak saudagar kaya raya tersebut, seperti dikutip dari kanal YouTube Humor Sufi Official, Sabtu (14/1/2023).
Mendengar ada teriakan, para warga langsung berlari menuju rumah saudagar kaya itu. Mereka lalu mengepung si pencuri agar tidak bisa melarikan diri.
Tapi anehnya si pencuri tampak terlihat tenang. Dia sama sekali tidak ada niat kabur. Justru ia menghampiri warga yang mengepungnya.
Tentu saja warga langsung membekuknya, bahkan ada beberapa orang yang hendak memukuli, dan ada juga yang ingin melemparinya dengan batu.
Di saat itulah datang menteri istana untuk mengamankan si pencuri. "Kalian tidak boleh main hakim sendiri. Jangan sampai ada yang memukul si pencuri, apalagi melempari dia dengan batu," teriak tuan menteri kepada para warga.
"Tapi dia sudah seringkali mencuri, tuan menteri. Kami sangat geram dengan ulahnya. Biarkan kami memukulinya supaya jera," sahut salah seorang warga.
"Kita lempari batu saja ke kepalanya biar tidak meresahkan warga," timpal warga yang lain.
BACA JUGA:Abu Nawas Lolos dari Hukuman Berkat Buta Warna Gagal Tebak Janggut Tuan Menteri
Melihat emosi warga yang mulai tidak terbendung, tuan menteri lalu berkata, "Kalau ada yang berani menyakiti si pencuri ini, aku tidak segan-segan menghukum kalian. Kalian boleh memukul atau melempar batu ke pencuri ini, tapi ada syaratnya."
"Apa itu syaratnya? Kami sudah tidak sabar ingin menghukumnya," tanya para warga penasaran.
"Syaratnya adalah siapa yang tidak pernah memiliki kesalahan, boleh memukul atau melempari batu ke pencuri ini," jelas tuan menteri menjelaskan dengan persyaratan tersebut.