Si buta makin heran. Dia curiga. Tidak lama kemudian barulah si buta menyadari bahwa temannya itu Abu Nawas mempermainkannya.
"Kalau begitu saudara tidak buta. Saudara hanya mempermainkanku. Ambillah kembali pundi-pundimu ini," ujar si buta tersebut.
Akhirnya si buta menyerahkan pundi-pundi itu kepada Abu Nawas dengan penuh kesedihan dan penyesalan terhadap nasibnya.
Abu Nawas sendiri pulang sambil tersenyum kegelian. Ia puas karena dapat membuktikan bahwa orang buta dapat juga bisa berbuat dosa.
Wallahu a'lam bissawab.
(Hantoro)