SHOLAT tahajud di bulan Ramadhan lengkap dengan hukum dan manfaatnya. Sholat tahajud menjadi bagian dari sholat malam yang dikerjakan setelah bangun tidur. Demikian pendapat Imam Nawawi dalam Syarh Al-Muhaddzab.
Jadi, tidak bertentangan antara niat sholat malam dan sholat tahajud. Siapa yang mengerjakan sholat malam setelah bangun tidur, maka disebut melaksanakan tahajud.
Hukum Sholat Tahajud di Bulan Ramadhan
Dilansir laman Rumaysho, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal M.Sc menjelaskan, jika seseorang sudah mengerjakan sholat tarawih dan ditutup sholat witir, tetap boleh menambah sholat tahajud pada malam harinya.
Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan:
فَلاَ خِلاَفَ بَيْنَ المسْلِمِيْنَ أَنَّ صَلاَةَ اللَّيْلِ لَيْسَ فِيْهَا حَدٌّ مَحْدُوْدٌ وَأَنَّهَا نَافِلَةٌ وَفِعْلٌ خَيْرٌ وَعَمَلٌ بِرٌّ فَمَنْ شَاءَ اِسْتَقَلَّ وَمَنْ شَاءَ اِسْتَكْثَرَ
"Tidak ada khilaf di antara kaum Muslimin bahwa sholat malam tidak ada batasan rakaatnya. Sholat malam adalah sholat nafilah (sholat sunnah) dan termasuk amalan kebaikan. Seseorang boleh mengerjakan dengan jumlah rakaat yang sedikit ataupun banyak." (At-Tamhid, Ibnu ‘Abdil Barr, 21: 69-70, Wizaroh Umum Al Awqof, 1387 dan Al-Istidzkar, Ibnu ‘Abdil Barr, 2: 98, Dar Al-Kutub Al ‘Ilmiyyah, 1421 H)
Adapun dalil yang menunjukkan bahwa sholat malam tidak dibatasi jumlah rakaatnya, yaitu ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai sholat malam, beliau menjawab:
صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى ، فَإِذَا خَشِىَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً ، تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى
"Sholat malam itu dua rakaat salam, dua rakaat salam. Jika salah seorang di antara kalian takut masuk waktu subuh, maka kerjakanlah satu rakaat. Dengan itu berarti kalian menutup sholat tadi dengan witir." (HR Bukhari nomor 990 dan Muslim: 749, dari Ibnu ‘Umar)
Manfaat Sholat Tahajud
Imam Nawawi dalam Syarh Muslim menjelaskan bahwa sholat malam atau sholat tahajud lebih baik dari sholat sunnah rawatib. Orang yang melakukan sholat malam dijamin masuk surga dan selamat dari adzab neraka.
Dari Abdullah bin Salam radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا أَيُّهَا اَلنَّاسُ! أَفْشُوا اَلسَّلَام, وَصِلُوا اَلْأَرْحَامَ, وَأَطْعِمُوا اَلطَّعَامَ, وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ, تَدْخُلُوا اَلْجَنَّةَ بِسَلَامٍ
"Wahai manusia, sebarkanlah salam, jalinlah tali silturahmi (dengan kerabat), berilah makan (kepada istri dan kepada orang miskin), sholatlah di waktu malam sedangkan manusia yang lain sedang tidur, tentu kalian akan masuk ke dalam surga dengan penuh keselamatan." (HR Tirmidzi nomor 2485 dan Ibnu Majah: 1334. Syekh Al Albani dalam As-Silsilah Ash-Shohihah nomor 569 mengatakan hadits ini shahih)
Orang yang melakukan sholat tahajud juga akan dicatat sebagai orang yang berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dari Abu Sa’id dan Abu Hurairah, Rasulullah Shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا اسْتَيْقَظَ الرَّجُلُ مِنَ اللَّيْلِ وَأَيْقَظَ امْرَأَتَهُ فَصَلَّيَا رَكْعَتَيْنِ كُتِبَا مِنَ الذَّاكِرِينَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتِ
"Apabila seseorang bangun di waktu malam, lalu dia membangunkan istrinya, kemudian keduanya mengerjakan sholat dua rakaat, maka keduanya akan dicatat sebagai pria dan wanita yang banyak berdzikir pada Allah." (HR Ibnu Majah nomor 1335. Syekh Al Albani mengatakan dalam Shohih wa Dho’if Sunan Ibnu Majah bahwa hadits ini shahih)
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)