DI tempat tinggal Abu Nawas ada gubernur baru yang ditunjuk Baginda Raja. Sayangnya, pemimpin daerah itu diduga menyalahgunakan jabatan. Ia memerintahkan para prajurit menangkap sejumlah sastrawan yang dianggap pintar.
Usai beberapa sastrawan cerdas ditangkap, mereka dihadapkan kepada gubernur yang baru tersebut. Satu per satu di antara mereka ditanya oleh sang gubernur.
"Menurutmu, aku gubernur yang adil atau zalim?" tanya sang gubernur kepada para sastrawan seperti dikutip dari kanal YouTube Juha Official.
Sastrawan pertama menjawab, "Anda adalah gubernur yang zalim."
Sang gubernur terperanjat dengan jawaban tersebut. "Apa alasanmu?" tanya balik gubernur.
"Karena Anda telah menangkap kami tanpa sebab," jawab sastrawan pertama.
"Prajurit, masukkan dia ke penjara. Besok dia akan dihukum mati," ucap sang gubernur.
Sastrawan berikutnya dipanggil dan diberi pertanyaan yang sama. "Menurutmu, aku gubernur yang adil atau zalim?" tanya gubernur.
"Tuanku adalah gubernur yang adil," jawab sastrawan kedua.
"Apa alasanmu?" tanya gubernur kembali.
"Karena tuanku sangat memperhatikan rakyat," jawab sastrawan tersebut.
"Kau pembohong. Prajurit, masukkan dia ke penjara, besok hukum mati," ujar gubernur.