BUKA bersama (bukber) merupakan sebuah tradisi yang dilakukan oleh umat muslim di bulan Ramadhan setelah sehari penuh menjalani ibadah puasa. Tradisi ini tidak hanya dikenal di Indonesia yang merupakan negara mayoritas muslim. Namun, di negara-negara minoritas muslim sekalipun seperti halnya, Rumania juga mengadakan acara bukber.
Seperti yang dikisahkan seorang mahasiswa asal Indonesia bernama Resti Nopita Nurhasanah. Sejak Desember 2022, Resti menjalani hari-hari sebagai mahasiswi di Rumania. Kali ini, ia berbagi kisah tentang pengalaman pertamanya berpuasa di negeri orang.
Menurut Resti, meski bukan Negara muslim, terdapat sebuah kota di Rumania yang memiliki banyak umat Islam, yaitu kota Constanta. Jaraknya yang dekat dengan Turki serta sejarah kekuasaan pada masa kekaisaran Ottoman berpengaruh besar dalam eksistensi umat islam di kota ini.
Tradisi masyarakat muslim Constanta pun sangat lekat dengan budaya dan kebiasaan muslim Turki. Suasana Turki semakin kental terasa dengan keberadaan restoran-restoran Turki hingga masjid-masjid yang berpijak di benua biru ini.
“Suasana Ramadhan kali ini tentu terasa sangat berbeda dan banyak menambah pengalaman yang baru dalam hidup saya. Dalam acara buka bersama gratis ini saya bertemu puluhan orang dari berbagai negara seperti: Maroko, Pakistan, Yordania dan tentunya muslim Turki serta Rumania,” kisahnya kepada Okezone, beberapa waktu lalu.
Resti juga menceritakan menu makanan yang dihidangkan saat acara bukber. Menunya cukup beragam setiap hari, mulai dari makanan pembuka seperti tatarasi (sebuah sup yang dicampur dengan sesuatu yang mirip siomay namun lebih lembut dan berukuran lebih kecil), ciorba (sup sayuran dan daging dengan bumbu khasnya) hingga makanan utama sepeti nasi.
“Nasi disini terasa sedikit keras dan ada bumbu rempah khas yang tidak saya jumpai di Indonesia,” terang Resti.
Untuk minuman, selain air mineral, juga tersedia berbagai jenis minuman mulai dari minuman bersoda, kopi, hingga teh dan juga beragam buah-buahan seperti jeruk dan anggur yang pastinya sukses memanjakan lidah setelah 15 jam berpuasa.
Menurut Resti, biasanya 30 menit menjelang buka puasa, orang-orang sudah berkumpul di lantai paling atas yang merupakan masjid. Masjidnya cukup luas dan ramah anak dengan tersedianya berbagai mainan sehingga para ibu dapat membawa anak-anak mereka untuk bermain sekaligus menanamkan nilai-niai dan kebiasaan-kebiasaan islam sejak dini. Ketika suara adzan dikumandangkan seluruh peserta buka bersama membatalkan puasa dengan kurma dan air mineral.
Setelah selesai melaksanakan ibadah salat magrib berjamaah, seluruh jamaah yang hadir menuju lantai bawah untuk buka puasa bersama dengan makanan yang telah dihidangkan di meja makan. Di meja makan tersebutlah suasana kehangatan antar umat muslim begitu terasa dengan terciptanya perbincangan satu sama lain.
Sambutan yang hangat dari umat muslim di sini membuat siapapun yang datang merasa nyaman termasuk dirinya yang merupakan orang baru dan satu-satunya pelajar perempuan Indonesia yang kuliah di Constanta.
(Vivin Lizetha)