Dalam penyerahan wakaf Habib Bugak Asyi itu tampak hadir sejumlah ulama dari Aceh, seperti Pimpinan Dayah Mudi Mesra Bireuen, Tgk H Hasanoel Basri HG (Abu Mudi) dan Tgk H Nuruzzahri Yahya (Waled Nu). Beberapa tokoh Aceh juga terlihat seperti H Muzakir Manaf atau akrab disapa Mualem.
Perlu diketahui, Syaikh Abdul Latief Baltou, merupakan nazir Wakaf Habib Bugak Asyi yang diamanahkan Mahkamah Kerajaan Arab Saudi, sejak 15 tahun lalu.
Syaikh Abdul Latief menceritakan, asal muasal wakaf Habib Bugak Asyi yang usianya telah mencapai 200 tahun lebih. Dulu, wakaf itu kecil, namun seiring dengan perjalanan waktu kini telah berkembang dan menjadi wakaf produktif.
“Insyaallah amanah ini akan terus dijaga dan dikembangkan, sehingga hasilnya nanti dapat dinikmati sampai kiamat,” kata Syaikh Abdul Latief Baltou, didampingi Penghubung Wakaf Habib Bugak dari Aceh, H Jamaluddin Affan, di Kantor Baitul Asyi di Aziziyah, Makkah, Arab Saudi.
Dia menambahkan, setiap tahun aset dari wakaf tersebut mengalami peningkatan. Pengembangan tersebut dilakukan nazir yang telah menerima amanah dari Kerajaan Arab Saudi.
“Aset dari wakaf ini berupa tanah, penginapan, unit usaha lain di Makkah. Dulu tanah tersebut tempat penginapan sederhana, tapi sekarang sudah menjadi hotel dan keuntungannya bisa dibagikan ke jemaah haji Aceh setiap tahun,” ucapnya.
Direktur Bina Haji Ditjen PHU Kemenag RI, Arsad Hidayat, bersama Nazir Wakaf Habib Bugak Asyi, Syaikh Abdul Latief Baltou (tengah) usai Penyerahan Wakaf Habib Bugak Asyi di Kantor Baitul Asyi di Makkah, Arab Saudi.
(Angkasa Yudhistira)