MAKKAH - Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah mengevakuasi 11 jamaah haji sakit ke Madinah pada Jumat (14/7). Evakuasi menggunakan satu unit ambulans dan satu unit minibus. Jamaah haji yang mengikuti evakuasi pertama ini terdiri dari 1 jemaah sakit baring dan 10 jemaah yang mampu duduk.
Kepala KKHI Makkah Edi Supriyatna, menjelaskan evakuasi yang dilakukan sebagai lanjutan pergerakan jemaah haji gelombang 2 yang telah bergerak ke Madinah sejak 10 Juli 2023.
“Kami lakukan evakuasi 11 jemaah haji sakit yang sudah stabil ke KKHI Madinah, sehingga bisa segera berkumpul dengan kloternya,” kata Edi Supriyatna.
Jemaah haji yang dievakuasi merupakan jamaah haji yang tidak bisa mengikuti perpindahan bersama kloternya ke Madinah karena saat perpindahan sedang sakit dan dirawat di KKHI Makkah atau RS Arab Saudi. Edi menjelaskan jamaah haji sakit yang dievakuasi adalah jemaah sakit yang kondisinya stabil dan mampu dipindahkan menggunakan transportasi darat.
Selain itu jemaah haji juga harus sudah memiliki dokumen yang lengkap seperti paspor dan surat jalan.
"Setiap kendaraan yang digunakan telah dilengkapi dengan alat kesehatan, obat-obatan, dan perbekalan kesehatan," tambah Edi.
Jamaah haji sakit yang dievakuasi kali ini didampingi 2 dokter dan 3 perawat untuk menjaga agar kondisi tetap stabil selama perjalanan.
“Dalam evakuasi ini terdapat 1 pasien baring yang dievakuasi menggunakan ambulans dan 10 pasien mampu duduk menggunakan minibus,” ungkap Edi.
Evakuasi tahap pertama ini diberangkatkan dari KKHI Makkah pukul 17.00 WAS dan tiba di KKHI Madinah pukul 22.00 WAS. Beberapa jemaah haji yang dinyatakan stabil dan evaluasinya baik oleh KKHI Madinah diantarkan ke hotel masing-masing untuk bergabung kembali dengan kloternya.
"Jamaah haji sakit yang dievakuasi dari KKHI Makkah akan ditransitkan sementara di KKHI Madinah dengan tujuan jika masih terjadi gangguan kesehatan maka akan diberikan pelayanan di KKHI Madinah, namun jika sudah stabil dan hasil evaluasi baik maka akan dikembalikan ke kloter masing-masing," tandasnya.
(Awaludin)