Retak atau terbelahnya bulan ini sudah dijelaskan dalam Alquran. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Surat Al Qamar:
اِقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
وَاِنْ يَّرَوْا اٰيَةً يُّعْرِضُوْا وَيَقُوْلُوْا سِحْرٌ مُّسْتَمِرٌّ
"Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan. Dan jika mereka (orang-orang musyrik) melihat sesuatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata, '(Ini adalah) sihir yang terus-menerus'." (QS Al Qamar: 1–2)
Keterangan dalam ayat Alquran tersebut yakni terbelahnya bulan nyata adanya. Seperti yang sudah dijelaskan bahwa hal ini merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam yang diberikan oleh Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Dari Anas ibnu Malik mengatakan bahwa penduduk Makkah (kaum musyrikin) pernah meminta Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam untuk memperlihatkan suatu tanda (mukjizat), maka terbelahlah rembulan, dan Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ الْقَمَرُ
"Telah dekat (datangnya) saat itu dan telah terbelah bulan." (QS Al Qamaar: 1)