JAKARTA - Penilitian Islamic Youth and Philanthropy: Literacy and Behavior of Zakat in Indonesian memunculkan hasil menarik terkait alasan Generasi Z dan Millenial mengeluarkan zakat. Menurut penilitian motivasi utama generasi Z bukan semata hitung hitungan pahala, tapi karena alasan kemanusian.
Setidaknya, itu kesimpulan survei yang dipaparkan dalam International Conference on Philanthropy in Digital Era berlangsung di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), (12/8). Penilitian dilakukan oleh Muhammad Zakiy, Dosen Ekonomi Syariah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Sita Rahmi BS, (Manajer R&D Lazismu PP Muhammadiyah) dan Mariska SR (Anggota R&D Lazismu PP Muhammadiyah).
Penilitian tersebut melibatkan 900 informan yang diambil secara acak saat penyelenggaraan Muktamar Muhammadiyah di Kota Solo, Indonesia, beberapa waktu lalu. Informan penelitian terbagi menjadi 2 kelompok yaitu pertama generasi Millenial dan Generasi Z dan kedua generasi Baby Boomer dan Generasi X.
"Hasil dari beberapa data yang kita miliki itu bisa menjadi kontribusi bagi lembaga zakat lain maupun masyarakat mengenai karakteristik anak muda dalam berderma," kata Manajer R&D Lazismu PP Muhammadiyah Sita Rahmi dari dalam pemaparannya.
Dijelaskan Sita Rahmi, tujuan penelitian adalah melihat tingkat pemahaman zakat masyarakat melalui Index Literasi Zakat (ILZ) dan perilaku berzakat masyarakat khususnya warga Muhammadiyah. Alasannya, realisasi pengumpulan zakat masih jauh dari potensi yang semestinya bisa dikumpulkan.
Sebab, potensi zakat di Indonesia tahun 2022 sebesar Rp 327 triliun dengan realisasi penghimpunan ZIS/DSKL sebesar Rp.21,3 triliun (6%). Salah satu penyebabny adalah pengetahuan atau literasi zakat yang kurang. Karena literasi masyarakat Indonesia masih berada di angka 75,26.
Menariknya, sebagian besar informan memilih sosial media seperti Youtube, Instagram, Tik tok, dll sebagai sumber utama terkait zakat, infaq dan sedekah. "Riset ini juga memaparkan mengenai media yang sering mereka gunakan, sehingga dapat dijadikan acuan dalam menyusun metode penghimpunan oleh lembaga filantropi," tambah Sita Rahmi.
Temuan lain, motivasi berzakat antargenerasi juga berbeda. Generasi Z sebagian besar mengatakan, alasan mereka berderma adalah kemanusiaan Sedangkan generasi milenial mengaku berzakat karena ingin mendapatkan balasan dari Allah.
(Maruf El Rumi)