TAFSIR Surat Ali Imran Ayat 190-191 wajib dipahami setiap Muslim. Tujuannya untuk memperkuat ketakwaan kepada Allah SWT.
Diketahui bahwa Surat Ali Imran merupakan surat ketiga dalam kitab suci Al Quran. Surat ini terdiri dari 200 ayat dan turun di Kota Madinah.
Ayat 190-191 surat ini merupakan salah satu ayat paling agung dalam Al Quran. Berdasarkan tafsir Kementerian Agama Republik Indonesia, Rabu (23/8/2023), disebutkan bahwa pada saat ayat ini turun, istri Rasul yaitu Aisyah RA, melihat Rasulullah SAW sampai menangis tersedu-sedu.
Dikisahkan ada masa di saat waktu melakukan shalat, Rasulullah menangis hingga kainnya basah oleh air matanya. Ternyata Rasulullah menangis lantaran merenungi ayat ini. Berikut adalah tafsir surat Ali Imran ayat 190-191 menurut tafsir Jalalain.
BACA JUGA:
Ayat 190
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
Artinya:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal,
Tafsir:
(Sesungguhnya pada penciptaan langit dan bumi) dan keajaiban-keajaiban yang terdapat pada keduanya (serta pergantian malam dan siang) dengan datang dan pergi serta bertambah dan berkurang (menjadi tanda-tanda) atau bukti-bukti atas kekuasaan Allah SWT (bagi orang-orang yang berakal) artinya yang mempergunakan pikiran mereka.
Ayat 191
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Artinya
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.
Tafsir:
(Yakni orang-orang yang) menjadi 'na'at' atau badal bagi yang sebelumnya (mengingat Allah di waktu berdiri dan duduk dan ketika berbaring) artinya dalam keadaan bagaimanapun juga. Sedang menurut Ibnu Abbas mengerjakan shalat dalam keadaan tersebut sesuai dengan kemampuan (dan mereka memikirkan tentang kejadian langit dan bumi) untuk menyimpulkan dalil melalui keduanya akan kebesaran Allah SWT.
Kata mereka: ("Wahai Tuhan kami! Tidaklah Engkau menciptakan ini) maksudnya makhluk yang kami saksikan ini (dengan sia-sia) menjadi hal sebaliknya semua ini menjadi bukti atas kesempurnaan kekuasaan-Mu (Maha Suci Engkau) artinya tidak mungkin Engkau akan berbuat sia-sia (maka lindungilah kami dari siksa neraka.).
Demikianlah tafsir Surat Ali Imran Ayat 190-191 menurut Tafsir Jalalain. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hafid Fuad)