Berkata Syekh Maulana, "Pada suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tak suka maka tak kudengar pengaduannya. Inilah risiko menjadi Kadi. Jika kelak kau menjadi Kadi maka kau akan mengalami hal yang sama, namun jika kau tidak suka menjadi Kadi maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai kadi oleh Raja Harun Al Rasyid."
Nah, itulah sebabnya Abu Nawas pura-pura menjadi gila dalam menolak permintaan Raja menjadi kadi. Seorang kadi atau penghulu pada masa itu kedudukannya seperti hakim yang memutus suatu perkara.
Walaupun Abu Nawas tidak menjadi kadi namun dia sering diajak konsultasi oleh sang Raja untuk memutus suatu perkara. Bahkan, ia kerap kali dipaksa datang ke istana hanya sekadar untuk menjawab pertanyaan Raja yang aneh-aneh dan tidak masuk akal. Jabatan Abu Nawas ya semacam staf khusus itu.
Nah, kini bagaimana cara menolak permintaan Baginda agar dirinya menjadi menteri, membuat Abu Nawas bingung. Salah satu jalan adalah menghindar bertemu Raja. Abu Nawas bersembunyi di rumah. Kepada istrinya dia berpesan, jika ada utusan Raja datang, "Katakan saya sedang uzlah di gunung." Uzlah adalah mengasingkan diri.
Benar saja, utusan Raja datang ke rumah setelah selama sepekan lebih Abu Nawas menghilang. Ketika utusan itu datang, si cerdik ini bersembunyi di kolong tempat tidur. Istrinya yang lugu ini mengatakan pesan Abu Nawas kepada utusan Raja. "Suamiku sedang menyepi di gunung," katanya.
"Gunung mana?"
"Tidak tahu. Dia bilang di gunung. Begitu saja."
Utusan Raja bingung setengah mati. Apa yang akan disampaikan kepada Raja nanti. Benar saja, Raja marah-marah begitu menerima laporan utusannya. "Cari di mana Abu Nawas. Harus ketemu," titahnya.
Sementara itu, Abu Nawas langsung berangkat ke hutan begitu utusan itu balik ke istana. Dia berpesan kepada istrinya jika utusan itu datang lagi bilang saja, "Saya di hutan sana."
Utusan disertai beberapa pengawal Raja datang juga ke rumah. Istrinya pun menunjukkan di mana suaminya berada.