Muhammad Khoirul Huda dalam bukunya "Ilmu Matan Hadis", mengutip penjelasan Abu 'Ubaid bahwa melalui hadits tersebut, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam sedang berupaya mengkritik keyakinan khurafat kaum jahiliyyah.
Keyakinan bahwa kesialan, keburukan nasib, dan mara bahaya disebabkan sesuatu di luar takdir Allah Subhanahu wa Ta'ala seperti karena pengaruh hama/wabah ('adwa), maupun musim atau waktu tertentu seperti bulan Safar.
Kepercayaan semacam itu bukanlah bagian dari ciri orang beriman, yakni orang yang memahami bahwa segala rahasia dari peristiwa-peristiwa itu hanya ada dalam genggaman Allah Subhanahu wa Ta'ala, dan tidaklah suatu peristiwa itu terjadi melainkan karena rencana-Nya.
Bukanlah keyakinan seorang mukmin pula untuk membenci bulan Safar, ataupun enggan menyambutnya, ataupun menahan diri dari urusan hidup seperti pada hari-hari dan bulan lain biasanya.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)