Kisah Mualaf Deddy Corbuzier dan Cobaan yang Dihadapi dari Keluarga

Tim Okezone, Jurnalis
Sabtu 09 September 2023 09:09 WIB
Ilustrasi kisah mualaf Deddy Corbuzier. (Foto: Instagram @mastercorbuzier)
Share :

KISAH mualaf Deddy Corbuzier akan dibahas dalam artikel kali ini. Ia mengucap dua kalimat syahadat pada 21 Juni 2019. 

Deddy Corbuzier menjadi mualaf didampingi Gus Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji, Yogyakarta. Keputusan masuk Islam ini diyakini berdasarkan keinginan pribadi dan tanpa paksaan siapa pun.

Bahkan, Deddy Corbuzier membutuhkan waktu hampir delapan tahun sebelum akhirnya mantap meyakini agama Islam. Tepatnya ketika ia sudah bercerai dari Kalina Ocktaranny.

"Saya tidak pindah karena wanita juga. Saya pindah karena hidayah," ujar Deddy Corbuzier, seperti dinukil dari kanal YouTube-nya, Sabtu (9/9/2023). 

Ayah dari dua anak itu bahkan mengaku banyak belajar dari Gus Miftah dan ustadz lainnya untuk menjadi orang baik.

"Ternyata ajaran bagaimana menjadi orang yang lebih baik itu saya dapatkan dari sahabat saya yang Muslim, dan saya sangat nyaman," ungkapnya.

Keputusan Deddy Corbuzier untuk memeluk Islam memang tidaklah mudah. Ia menyatakan ada pertentangan dari beberapa anggota keluarga besarnya.

"Cuma kalau keluarga besar, mereka berpikirnya begitu saya mualaf, saya jadi radikal," ujar Deddy Corbuzier di kanal YouTube Cahaya untuk Indonesia bersama Habib Jafar. 

Beruntung sang ibu tidak mempermasalahkan keputusannya itu. Semua keputusan tentunya dikembalikan lagi kepada anaknya tersebut.

"Ibu saya tanya, 'Lho kenapa kok pindah agama?' Saya bilang, 'Karena dekat dari dulu begini banyak yang tahu dan paham begini tentang Islam.' Terus ibu bilang, 'Ya sudah terserah'," ucap Deddy Corbuzier menirukan perkataan ibunya. 

Kini empat tahun berlalu tentu ada perbedaan yang dirasakan Deddy ketika sudah menjadi mualaf. Suami dari Sabrina Chairunnisa itu menilai Islam adalah agama yang kompleks.

"Karena (saya) sebelum mualaf tidak ditarik-tarik oleh orang-orang tertentu," beber Deddy Corbuzier.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kompleksivitas di sini adalah pemahaman yang berubah.

"Pemahaman saya tentang sebuah agama ini pada akhirnya gue berpikir bahwa seseorang itu menjadi baik atau buruk,” ucapnya. 

Deddy bahkan tertarik dengan persaudaraan sesame pemeluk agama Islam. Ia merasa semua Muslim mempunyai kedekatan yang sangat erat.

"Yang menarik perhatian saya dari agama Islam adalah persaudaraan yang sangat dekat satu sama lain," tuturnya.

Meski keputusan memeluk agama Islam bukan tanpa paksaan, dia tetap berpesan bagi siapa pun yang menjadi mualaf harus melalui proses belajar dengan menggunakan akal pikiran serta hati.

"Orang menjadi mualaf banyak tujuan beda-beda. Ada orang yang ingin menjadi mualaf karena ingin kawin misalnya. Menurut saya pribadi, mualaf yang benar itu saatnya belajar," ujarnya. 

Deddy pun mengisahkan bahwa mualaf seperti baru masuk sekolah dan belajar, sehingga bisa dilakukan dari mana saja dan kapan saja.

"Hanya, manusia kan diberikan akal oleh Allah. Jadi ketika belajar pun gunakanlah akal. Kita baru pindah sekolahlah, anggap saja begitu. Tiba-tiba di sekolah yang baru 2+2 = 6 ya. Yah, jangan diterima juga dong. Gitu maksudnya. Oleh karena itu, kita tanya ke orang lain lagi," pungkasnya.

Allahu a'lam

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya