"Ceritakan dengan sejujurnya aroma kedua telingaku ini," ucap ayah Abu Nawas.
"Aduh, yah. Sungguh mengherankan. Telinga ayah yang sebelah kanan harum sekali, tapi yang sebelah kiri kok baunya amat busuk?" ungkap Abu Nawas.
"Hai anakku Abu Nawas, tahukah apa sebabnya bisa terjadi begitu?" tutur sang ayah.
"Wahai ayahku, cobalah ceritakan kepada anakmu ini," pinta Abu Nawas.
"Pada suatu hari datang dua orang mengadukan masalahnya kepadaku. Yang seorang aku dengarkan keluhannya. Tapi yang seorang lagi karena aku tak suka maka tak kudengar pengaduannya. Inilah risiko menjadi qadi (penghulu)," jelas ayahanda Abu Nawas.
"Jika kelak kau suka menjadi qadi, maka kau akan mengalami hal yang sama. Namun jika kau tidak suka menjadi qadi, maka buatlah alasan yang masuk akal agar kau tidak dipilih sebagai qadi oleh Raja Harun Al Rasyid. Tapi tak bisa tidak Raja Harun Al Rasyid pastilah tetap memilihmu sebagai qadi," lanjutnya.