ABU Nawas pada suatu hari mendapati ayahnya yang seorang hakim (qadi) istana sedang mengalami sakit keras. Ia pun dipanggil ayahnya untuk menghadap. Abu Nawas langsung datang, lalu mendapati ayahnya sudah sangat lemah.
"Hai anakku, aku sudah hampir meninggal dunia. Sekarang ciumlah telinga kanan dan telinga kiriku," perintah ayah Abu Nawas, seperti disitat dari nu.or.id, Rabu (20/9/2023).
Abu Nawas segera menuruti permintaan ayahnya. Dia mencium telinga kanan ayahnya, ternyata beraroma harum. Sedangkan telinga sebelah kiri berbau sangat busuk.
"Bagaimana anakku? Sudah kau cium?" tanya ayahnya.
"Sudah, ayah," jawab Abu Nawas.