Tafsir Surat Ad-Dhuha Ayat 1-11 Beserta Keutamaannya

Cahyo Yulianto, Jurnalis
Rabu 25 Oktober 2023 06:29 WIB
Ilustrasi (Foto: Freepik)
Share :

TAFSIR Surat Ad-Dhuha Ayat 1-11. Ad-Dhuha merupakan surat ke-93 yang ada di dalam kitab suci Alquran. Surat ini terdiri atas 11 ayat, 40 kata dan 165 huruf.

Seluruh ulama sepakat bahwa surat Ad Dhuha diturunkan di kota Mekkah dan tergolong surat Makkiyah. Pokok isi surat Ad Dhuha adalah tentang nikmat-nikmat Allah SWT yang zhahir dan dianugerahkan kepada Nabi Muhammad SAW.

Berikut adalah bacaan surat Ad Dhuha lengkap dengan terjemahan dan tafsirnya.

-Ayat 1-3

وَالضُّحَىٰ

“Demi waktu matahari sepenggalahan naik.”

وَاللَّيْلِ إِذَا سَجَىٰ

“Dan demi malam apabila telah sunyi (gelap).”

مَا وَدَّعَكَ رَبُّكَ وَمَا قَلَىٰ

“Tuhanmu tiada meninggalkanmu dan tiada (pula) benci kepadamu"

Dalam ayat 1-3, Allah SWT bersumpah dengan dua tanda, yakni dengan waktu dhuha atau saat waktu saat matahari naik sepenggalah bersama cahayanya serta waktu malam bersama gelap dan sunyinya. Allah berjanji tidak akan meninggalkan rasulnya, Muhammad dan tidak juga memarahinya seperti orang-orang mengatakannya atau perasaan rasul sendiri.

-Ayat 4

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ

“Dan sesungguhnya kondisimu yang terakhir akan selalu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan).”

Dalam ayat 4, Allah mengungkapkan bahwa keadaan nabi dalam kehidupannya mendatang akan lebih baik dibandingkan dengan hari-harinya yang telah lalu. Hal itu terbukti dari sejak surat ini turun, Nabi Muhammad SAW menjadi semakin terkenal, kuat, hingga mencapai tingkatan yang tidak didapat oleh rasul sebelumnya.

-Ayat 5

وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَىٰ

“Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas.”

Dalam ayat ni, Allah SWT mengabarkan kepada Nabi Muhammad SAW bahwa beliau akan selalu melimpahkan anugerahnya kepada nabi sehingga nabi menjadi senang dan bahagia. Adapun pemberian Allah SWT pada Nabi Muhammad SAW diantaranya adalah wahyu yang diturunkan terus menerus sebagai petunjuk.

-Ayat 6

أَلَمْ يَجِدْكَ يَتِيمًا فَآوَىٰ

“Bukankah Dia mendapatimu sebagai seorang yatim, lalu Dia melindungimu?”

Di dalam ayat ini, Allah SWT mengingatkan kepada Nabi Muhammad SAW tentang nikmat yang pernah diberikan dengan mengatakan:

“Bukankah engkau hai Muhammad seorang anak yatim, tidak mempunyai ayah yang bertanggung jawab atas pendidikanmu, menanggulangi kepentingan serta membimbingmu, tetapi Aku telah menjaga, melindungi, dan membimbing serta menjauhkan dari dosa-dosa perilaku orang-orang Jahiliah dan keburukan mereka, sehingga engkau memperoleh julukan manusia sempurna.”

-Ayat 7

وَوَجَدَكَ ضَالًّا فَهَدَىٰ

“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang bingung, lalu Dia memberikan petunjuk.”

Pada ayat 7 ini, Allah mengungkapkan bahwa beliau mendapati Nabi Muhammad SAW dalam keadaan tidak mengerti terkait syariat dan tidak mengetahui tentang Al Quran. Oleh karena itu, Allah SWT kemudian memberikan petunjuk kepadanya.

-Ayat 8

وَوَجَدَكَ عَائِلًا فَأَغْنَىٰ

“Dan Dia mendapatimu sebagai seorang yang kekurangan, lalu Dia memberikan kecukupan.”

Di dalam ayat 8, Allah SWT mengatakan bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang miskin. Ayahnya tidak meninggalkan apapun kecuali seekor unta betina dan seorang perempuan hamba sahaya. Kemudian Allah SWT memberikan harta benda dari keuntungan memperdagangkan harta Khadijah dan ditambah dengan harta yang dihibahkan Khadijah kepada nabi dalam perjuangan menegakkan agama islam.

-Ayat 9

فَأَمَّا الْيَتِيمَ فَلَا تَقْهَرْ

“Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.”

Setelah menyatakan berbagai nikmat yang telah diberikan kepada Nabi Muhammad SAW, pada ayat ini Allah meminta agar nabi mensyukuri setiap nikmatnya dan tidak menghina anak yatim. Sebaliknya, nabi diminta untuk mendidik anak-anak yatim agar mereka dapat menjadi masyarakat yang berguna.

-Ayat 10

وَأَمَّا السَّائِلَ فَلَا تَنْهَرْ

“Dan terhadap orang yang minta-minta, janganlah kamu menghardiknya.”

Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad SAW agar tidak menolak orang-orang yang meminta sesuatu kepadanya dengan kasar dan membentak. Sebaliknya, Allah SWT meminta nabi untuk memberi orang sesuatu atau menolaknya dengan halus.

-Ayat 11

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ

“Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.”

Dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan lagi kepada Nabi Muhammad SAW agar senantiasa memperbanyak pemberiannya kepada orang-orang fakir dan miskin serta mensyukuri, menyebut, serta mengingat nikmat yang telah Allah Subhanahu wa Ta'ala limpahkan kepadanya.

Demikian ulasan terkait tafsir Surat Ad-Dhuha Ayat 1-11. Wallahu a'lam bishshawab.

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya