Mengenal Princess Jessica yang Viral Nekat Tidak Kenakan Hijab saat Umrah di Tanah Suci

NAMA Princess Jessica mendadak viral setelah nekat tidak mengenakan hijab saat menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci, Arab Saudi. Lantas, siapa sebenarnya Princess Jessica?

Princess Jessica ternyata adalah seorang transpuan yang lahir dengan nama asli Bagas. Ia berharap suatu saat nanti bisa kembali kepada kodrat yang dilahirkan sebagai seorang laki-laki.

Ia mulai menjemput hidayah saat melaksanakan ibadah umrah. Bersama kedua orangtuanya, Princess Jessica menjalani ibadah ke Tanah Suci itu dengan menyelipkan doa dan harapan agar dapat kembali ke kodratnya sebagai laki-laki dengan keikhlasan penuh tanpa adanya pergolakan batin yang harus dirasakan.

Dia pun membagikan kisah perjalanan umrahnya itu melalui beberapa video di akun TikTok-nya yang telah ditonton jutaan warganet. Princess Jessica mengaku perjalanan umrahnya kali ini terbilang nekat dengan segala ujian yang harus dihadapi.

Sebagai seorang transpuan, Jessica pun ikhlas dengan segala konsekuensi yang harus dihadapi lantaran penampilannya yang tidak biasa selama berada di Tanah Suci, terutama saat berada di hadapan bangunan suci Kakbah, Masjidil Haram.

Banyak yang tidak percaya dirinya seorang pria lantaran secara fisik berperawakan seperti wanita. Tatapan orang-orang yang melihat ke arahnya pun terlihat aneh. Beberapa terlihat sinis atau malah seperti sengaja merekam dan memotretnya, seolah mempertanyakan apa yang sebenarnya terjadi pada Jessica. 

Pasalnya, Jessica yang terlihat seperti wanita tidak mengenakan hijab saat berada di Tanah Suci. Bahkan, ia juga sempat dicurigai oleh petugas keamanan di Masjid Nabawi lantaran dianggap seorang wanita tapi mengaku sebagai pria.

"Ujian transwoman nekat umrah, Masya Allah betul. Tapi In shaa Allah Lillahi talala ikhlas menjalani semua konsekuensi, salah satunya jadi incaran askar yang pada gak percaya kalo aku pria karena wajah dan suaraku yang terlalu perempuan, dan berkali-kali ditahan askar Masjid Nabawi Madinah karena selalu dicurigai," ungkap Jessica.

Tidak ada yang bisa dilakukannya selain terus berdoa sembari menangis. Sumber kekuatannya adalah kedua orangtuanya, terutama sang ibu yang terus menguatkannya, memeluknya dengan hangat, pelukan yang begitu menenangkan di tengah rasa sesak di dada serta tangis yang tidak kunjung usai. Hati Jessica seolah tercabik-cabik ketika cibiran demi cibiran terdengar dari sekitarnya.

"Sampai ada pedagang gamis bilang 'akhir zaman' di depanku. Pedih rasanya kayak mau nangis kejer saat itu juga," ujarnya. 

Meski demikian, Jessica memahami bahwa apa yang dialaminya tentu terjadi dengan campur tangan Yang Maha Kuasa. Sebagai seorang hamba, Jessica dengan ikhlas menerima dan menjalaninya.

Dengan segala pergolakan batin yang kini berkecamuk di hatinya, Jessica berharap perjalanannya ini menemukannya pada titik di mana dirinya menerima untuk kembali kepada kodratnya sebagai laki-laki, tanpa keraguan, tanpa pergolakan di dalam hatinya. Kembali menjadi Bagas, kembali kepada identitasnya saat dia dilahirkan.

"Sadar ini balasanku dari Allah selama ini. Minta doanya ya teman-teman semoga cepet bisa kembali ke kodrat semestinya tanpa ada pergolakan," pungkasnya.

Wallahu a'lam bisshawab. 

(Hantoro)