HADITS tentang bersyukur bisa disimak dalam artikel kali ini. Tujuannya mengajarkan untuk tidak kufur nikmat atas pemberian Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Setiap Muslim diajarkan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala. Nikmat tidak hanya berkaitan dengan materi atau harta; tapi bisa berupa kesehatan, kebahagiaan, dan lain sebagainya.
Sebab apa pun yang didapat, terjadi dalam hidup, dirasakan, semua atas izin Allah Subhanahu wa Ta'ala. Nah, berikut beberapa hadits tentang bersyukur, sebagaimana telah Okezone himpun:
1. Hadits riwayat Imam Abu Dawud, An-Nasa'i, Al Hakim
Hadits shahih riwayat Abu Dawud (nomor 1522), An-Nasa'i (III/53), Ahmad (V/245), Al Hakim (I/273 dan III/273), dan dishahihkannya juga disepakati oleh Adz-Dzahabi rahimahullah.
إِنِّيْ لَأُحِبُّكَ ، لاَ تَدَعَنَّ فِيْ دُبُرِ كُلِّ صَلاَةٍ تَقُوْلُ: اَللّٰهُمَّ أَعِنِّيْ عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ.
"Sungguh aku mencintaimu, janganlah engkau tinggalkan di akhir (setelah selesai) setiap sholat untuk mengucapkan: 'Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir (selalu ingat) kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta memperbaiki ibadah kepada-Mu'."
2. Hadits riwayat Imam At-Tirmidzi
Hadits hasan riwayat Imam At-Tirmidzi (nomor 3431) dari sahabat Umar bin Khaththab Radhiyallahu anhu.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, "Barang siapa melihat seseorang yang terkena cobaan, lalu mengucapkan:
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً
'Segala puji bagi Allah yang telah menghindarkan aku dari apa yang Dia timpakan kepadamu dan Dia melebihkanku atas kebanyakan manusia dengan kelebihan yang banyak.'
Niscaya dia akan benar-benar terhindar dari cobaan tersebut dalam keadaan apa pun, selama dia hidup."
3. Hadits Imam At-Tirmidzi
Hadits shahih riwayat At-Tirmidzi (nomor 3432) dari sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu. (Lihat Silsilah Al-Ahadits As-Shahihah nomor 602)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yang artinya, "Apabila seseorang melihat orang yang terkena musibah, kemudian ia mengucapkan:
اَلْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ عَافَانِيْ مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِيْ عَلَى كَثِيْرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيْلاً
'Segala puji bagi Allah yang menyelamatkan aku dari musibah yang Allah timpakan kepadamu. Dan Allah telah memberi keutamaan kepadaku melebihi orang banyak.'
Maka musibah itu tidak akan menimpa dia."
4. Hadits riwayat Imam Tirmidzi
Disampaikan oleh Ibnu Amr radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
"Ada dua watak yang apabila keduanya terdapat dalam diri seseorang, maka Allah mencatatnya sebagai orang yang sabar dan bersyukur. Yakni, seseorang yang jika melihat orang lain lebih pintar atas dirinya dalam masalah agama, ia mengikutinya. Dan jika melihat orang lain lebih sulit dari dirinya, lalu ia memuji Allah Subhanahu wa ta'ala atas karunia yang diterimanya. Orang seperti inilah yang dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersabar dan bersyukur." (HR Tirmidzi)
5. Hadits Abu Dawud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, An-Nasa'i, Ahmad
Hadits shahih riwayat Imam Abu Dawud (nomor 1427), At-Tirmidzi (3566), Ibnu Majah (1179), An-Nasa'i (III/249), dan Ahmad (I/98, 118, 150). (Lihat Irwa-ul Ghalil, II/175)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
… لاَ أُحْصِيْ ثَنَاءً عَلَيْكَ، أنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ.
"… Aku tidak mampu menghitung pujian dan sanjungan kepada-Mu, Engkau adalah sebagaimana yang Engkau sanjungkan kepada diri-Mu sendiri."
Demikian penjelasan ringkas mengenai hadits tentang bersyukur. Allahu a'lam.
(Hantoro)