ABU Nawas mendapat laporan dari istrinya yang selalu diganggu pria-pria genit di pasar. Akibat perbuatan buruk itu, istri Abu Nawas kerap menangis sepulang dari belanja di pasar.
Tidak tahan mendengar keluhan istrinya, Abu Nawas pun memutar otak mencari cara mengerjai balik para pria genit penggoda tersebut.
Akhirnya dia pergi ke pasar untuk membeli ubi-ubi dan pewarna makanan. Aneka ubi tersebut dimasaknya dan diberi warna yang indah.
Setelah itu, sejumlah lelaki penggoda di kampung diundang makan di rumahnya. Mendapat kesempatan makan bareng tersebut, para lelaki sangat senang dan berbondong-bondong datang.