PULAU Natal atau Christmas Island terletak di Samudera Hindia. Jaraknya sekira 360 kilometer arah selatan Pulau Jawa. Meski secara geografis sangat dekat dengan Indonesia, Pulau Natal nyatanya milik Australia.
Pulau ini memang bernama Natal, tapi uniknya sebagian penduduknya adalah Muslim. Bahasa resmi di Pulau Natal yakni bahasa Inggris.
Saat berada di Pulau Natal, pengunjung mungkin akan mendengar orang berbicara dalam bahasa Mandarin, Melayu, Kanton, Min Nan, Tagalog, dan berbagai bahasa lainnya.
Dilansir Parkaustralia.gov.au, Pulau Natal dihuni sekira 2.000 orang. Mayoritas beretnis Tionghoa, kemudian Australia, disusul Melayu, Inggris, dan Irlandia. Sekira 40 persen penduduk Pulau Natal kelahiran Australia.
Pulau Natal digunakan sebagai tempat bagi imigran untuk mencari suaka.Tapi, etnis Melayu bukanlah kelompok mayoritas.
Sebab yang mendominasi di sana adalah masyarakat beretnis Tionghoa Hokkien. Itulah sebabnya Buddha menjadi agama mayoritas di sana.
Walaupun Islam tidak menjadi agama mayoritas, Muslim di Pulau Natal hidup damai, saling menghargai dengan pemeluk agama lainnya. Umat Islam di Pulau Natal biasanya beribadah di Masjid Kampong di Flying Fish Cove.
Sekadar diketahui, komunitas multikultural di Pulau Natal menjadikan makan di luar sebagai sorotan saat menginap di sana. Terdapat beberapa restoran yang menyajikan masakan China dan Malaysia ala rumahan yang autentik.
Jika Anda berselera makan yang sehat dapat menikmati hidangan Asia yang lezat seperti laksa, roti canai, sate, hot pot, mi goreng renyah, serta nasi ayam hainan.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)