USTADZ Adi Hidayat (UAH) mengingatkan kaum Muslimin supaya hati-hati jika menemukan uang di jalan. Ada hal yang harus dilakukan apabila mengalaminya.
Ustadz Adi Hidayat mengatakan ketika dihadapkan pada kejadian tersebut, mungkin seseorang akan bingung. Kemudian muncul pilihan mengambilnya, berusaha mengembalikan, atau justru membiarkannya.
Lantas, bagaimana menurut ajaran agama Islam?
UAH mengungkapkan apabila Muslimin menemukan uang atau barang berharga lainnya, harus mengedepankan prinsip kehati-hatian.
"Ada yang nemu tas, nemu dompet, nemu uang, dan sejenisnya yang sekiranya berharga, itu harus dikembalikan," ucap Ustadz Adi Hidayat, dilansir kanal YouTube Muslim-Saluran Dakwah.
Pendakwah asal Pandeglang, Banten, ini menjelaskan ada dua langkah yang sebaiknya dilakukan sebagai bentuk penerapan prinsip kehati-hatian sekaligus upaya menegakkan hukum yang benar yakni mengembalikannya.
Pertama adalah membiarkannya. Hal ini jika Anda ragu dan merasa tidak mampu mengembalikannya kepada sang pemilik uang atau barang temuan tersebut. Perlu diketahui, apabila seseorang mengambilnya, maka kewajiban mengembalikan sudah melekat pada si fulan tersebut.
Namun yang lebih bijak adalah apabila merasa tidak mampu mengembalikannya sendiri, ambil barang tersebut lalu berikan kepada orang lain yang sekiranya lebih mampu melacak pemilik barang tersebut.
Apabila menemukan uang atau barang di jalanan, hubungi pihak berwajib. Jika menemukan di tempat umum seperti masjid, bandara dan sebagainya, bisa menghubungi pengurus atau petugas yang ada di lokasi.
Kemudian yang kedua, jika Anda merasa punya kemampuan dan kemauan untuk mengembalikannya, maka lakukan hal tersebut dan niatkan karena Allah Subhanahu wa ta'ala untuk beribadah.
Bisa jadi Allah Azza wa Jalla memudahkan jalannya dan melembutkan hati sang pemilik barang, bakal ada manfaat yang bisa didapatkan dari barang tersebut.
Ustadz Adi Hidayat lantas membeberkan sejumlah kisah nyata dari orang-orang yang kehilangan barang dan intinya saat seseorang datang mengembalikan barang tersebut, sang pemilik biasanya akan memberikan sebagian atau sesuatu hal lain kepada si pengantar sebagai rasa terima kasih ataupun wujud syukur kepada Allah Subhanahu wa ta'ala.
Allahu a'lam.
(Hantoro)