Benarkah Ada Materi Hitam Mengisi Ruang Hampa di Antara Bintang serta Galaksi? Alquran dan Sains Punya Jawabannya

Hantoro, Jurnalis
Kamis 14 Desember 2023 09:21 WIB
Ilustrasi Alquran dan sains mengungkap materi hitam di antara bintang dan galaksi. (Foto: Freepik)
Share :

ALQURAN dan sains mengungkap fakta-fakta menarik terkait bintang dan galaksi di luar angkasa. Diketahui bahwa para para ilmuwan selama ini melakukan berbagai penelitian untuk mencari tahu susunan alam semesta. 

Alam semesta menjadi salah satu misteri yang belum bisa dipecahkan secara keseluruhan. Namun, Allah Subhanahu wa Ta'ala sudah memberi petunjuk mengenai materi alam semesta dalam firman-Nya di kitab suci Alquran.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Alquran Surat Al-Anbiya Ayat 33:

وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَ ۖ كُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

"Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." 

Surat Yasin Ayat 40:

لَا الشَّمْسُ يَنْبَغِي لَهَا أَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۚ وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ

Artinya: "Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya."

Surat Ash-Shaffat Ayat 6:

إِنَّا زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِزِينَةٍ الْكَوَاكِبِ

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menghias langit yang terdekat dengan hiasan, yaitu bintang-bintang."

Surat Yunus Ayat 61:

وَمَا تَكُونُ فِي شَأْنٍ وَمَا تَتْلُو مِنْهُ مِنْ قُرْآنٍ وَلَا تَعْمَلُونَ مِنْ عَمَلٍ إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا إِذْ تُفِيضُونَ فِيهِ ۚ وَمَا يَعْزُبُ عَنْ رَبِّكَ مِنْ مِثْقَالِ ذَرَّةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَلَا أَصْغَرَ مِنْ ذَٰلِكَ وَلَا أَكْبَرَ إِلَّا فِي كِتَابٍ مُبِينٍ

"Kamu tidak berada dalam suatu keadaan dan tidak membaca suatu ayat dari Alquran dan kamu tidak mengerjakan suatu pekerjaan, melainkan Kami menjadi saksi atasmu di waktu kamu melakukannya. Tidak luput dari pengetahuan Tuhanmu biarpun sebesar zarah (atom) di bumi ataupun di langit. Tidak ada yang lebih kecil dan tidak (pula) yang lebih besar dari itu, melainkan (semua tercatat) dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." 

Itulah berbagai firman Allah Subhanahu wa Ta'ala mengenai petunjuk terkait alam semesta. Salah satu penemuan terbesar para ahli astronomi belakangan ini adalah materi pembentuk alam semesta. Mereka menamakannya dengan nama materi hitam.

Penemuan ini menimbulkan perubahan besar terhadap pemahaman alam semesta. Padahal, Alquran telah mengisyaratkan hal tersebut sejak lebih dari 1.400 tahun lalu. 

Sebagaimana dilansir "Buku Pintar Sains dalam Alquran", sesungguhnya alam semesta ini bukanlah istilah untuk ruang hampa dan materi yang bersifat hipotesis, seperti udara.

Alam semesta dipenuhi oleh materi tak terlihat, yaitu materi hitam yang mengisi ruang-ruang hampa di antara bintang-bintang dan galaksi-galaksi. Ukuran massa materi hitam yang tidak terlihat sebenarnya lebih besar daripada massa materi-materi yang terlihat di alam semesta.

Padahal materi-materi yang terlihat itu mencakup bintang-bintang, galaksi-galaksi, benda-benda angkasa yang terlihat, dan benda-benda angkasa yang tak terlihat yang bisa dipantau dengan sinar X atau sinar inframerah (seperti lubang hitam atau blackhole, neutron star, katai putih atau white dwarf, dan katai coklat atau brown dwarf). 

Sebanyak 99 persen massa galaksi tersusun dari materi yang tidak terlihat. Sedangkan materi yang terlihat hanya menyumbang sekira 1 persen. Keberadaan materi hitam di alam menjadikan bintang-bintang dan galaksi-galaksi tetap berada di garis orbitnya selama berputar mengelilingi pusat revolusi.

Tarikan gravitasi materi hitam menyeimbangkan tarikan gravitasi pusat revolusi (Lubang Hitam) sehingga bisa menjaga benda-benda langit tetap berada pada orbitnya. Ini merupakan tafsiran dari firman Allah “Yasbahun” (beredar, berenang) pada Surah Al-Anbiya Ayat 33 dan Surah Yasin Ayat 40 di atas. Yasbahun berarti adanya dua kekuatan yang memiliki pengaruh yang seimbang. 

Pengulangan kalimat masing-masing beredar pada garis edarnya pada dua ayat tersebut menunjukkan suatu kesengajaan bahwa benda-benda di alam semesta dalam kondisi berenang alias mengambang. Artinya, benda-benda tersebut berenang di tengah-tengah materi hitam yang membentuk alam semesta.

Kalimat "Sesungguhnya, Kami telah menghiasi langit dunia (yang terdekat)" menunjukkan adanya suatu materi di alam semesta. Sebab, hiasan suatu benda berarti bukan benda itu sendiri. Kalimat tersebut juga menunjukkan bahwa hiasan tersebut menghiasi materi penyusun alam yang terlihat. Pasalnya, hiasan suatu benda, secara logis, berarti bahwa massa hiasan tersebut lebih kecil daripada benda yang dihiasinya.

Allahu a'lam

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya