INILAH kisah Syekh Yasin Al Fadani ulama keturunan Padang, Sumatera Barat. Beliau juga dijuluki sebagai Musnid Dunia.
Sebagaimana telah Okezone himpun, Syekh Yasin Al Fadani memiliki nama lengkap Muhammad Yasin bin Muhammad Isa Al-Fadani. Beliau lahir di Kota Makkah, Arab Saudi, pada 17 Juni 1915 (1335 Hijriyah, riwayat lain menyebutkan 1337 Hijriah).
Selain ulama, Syekh Yasin Al Fadani merupakan seorang ahli sanad hadits. Dalam ilmu falak, beliau dijuluki sebagai Musnid Dunia atau orang yang menjelaskan sebuah hadits dengan menyebutkan sanadnya.
Pada masanya, Syekh Yasin Al Fadani memiliki sanad ilmu terbanyak sehingga dijuluki sebagai "Musnid Dunia".
Syekh Yasin Al Fadani merupakan putra dari ulama terkenal asal Padang bernama Syekh Muhammad Isa Al Fadani.
Beliau mendapat pendidikan langsung dari sang ayah pada awal masa pendidikannya, termasuk pelajaran membaca Alquran, tauhid, fikih, gramatika Arab, dan sebagainya.
Pada usia 8 tahun, Syekh Yasin Al Fadani mampu menghafal Alquran dengan baik dan benar berkat sang ibu yang juga seorang penghafal Alquran.
Pada 1928, Syekh Yasin Al Fadani menimba ilmu selama di Madrasah Ash-Shaulathiyah Al-Hindiyah selama 7 tahun. Beliau diajarkan oleh Syekh Mukhtar Usman Makhdum, Sayyid Hasan Al-Masysyath, dan Sayyid Muhsin bin Ali Al-Musawa.
Pada 1935, Syekh Yasin Al Fadani pindah ke Madrasah Dar Al 'Ulum. Setelah lulus dari sana, beliau diminta oleh masyayikh untuk menjadi pengajar dan penanggung jawab madrasah.
Syekh Yasin Al Fadani juga aktif mengajar di Masjidil Haram. Penduduk Makkah sangat menyukai majelis taklim tersebut sehingga beliau mengadakan pelajaran tambahan di rumah.
Meskipun telah menjadi guru, Syekh Yasin tetap giat menimba ilmu. Bahkan, guru beliau mencapai 700 orang jumlahnya. Beliau sangat menghormati para gurunya.
Selain itu, Syekh Yasin Al Fadani memiliki kurang lebih 500 sanad keilmuan terkemuka.
Lebih dari 100 kitab, 60 di antaranya berhubungan dengan isnad. Di antara karya tersebut yakni 9 kitab tentang ilmu hadits, 25 kitab tentang ilmu dan ushul fiqih, 36 kitab tentang falak, dan lainnya.
Kitab beliau menjadi penunjuk bagi lembaga-lembaga Islam, pondok pesantren di Arab Saudi dan Asia Tenggara.
Berikut ini karya Syekh Yasin Al Fadani, sebagaimana telah Okezone himpun:
1. Ad-Durr al-Mandhud fi Syarh Sunan Abi Dawud
2. Fathal-'Allam Syarh Bulugh al-Maram
3. Jam'u al-Jawami'
4. Bulghah al-Musytaq fi 'Ilm al-Isytiqaq
5. Idha-ah An-Nur al-Lami' Syarh al-Kawkab
6. Hasyiyah 'ala al-Asybah wa an-Nazhair
7. Bughyah al-Musytaq Syarh al-Luma’ Abi Ishaq
8. Tatmin ad-Dukhul Ta’liqat ‘ala Madkhal al-Wushul ila ‘Ilm al-Ushul
9. Ad-Durr an-Nadhid Hasyiyah ‘ala Kitab at-Tamhid lil-Asnawi
10. Nayl al-Ma’mul Hasyiyah ‘ala Lubb al-Ushul wa syarhih Ghayah al-Wushul
11. Masih banyak kitab lain sebagainya.
Meskipun lahir dan dibesarkan bukan di Indonesia melainkan Makkah, Syekh Yasin Al Fadani sangat mencintai tanah leluhurnya. Bahkan pada 1979, beliau datang ke Muktamar Nahdlatul Ulama dan mengunjungi beberapa pondok pesantren di Pulau Jawa.
Pada 20 Juli 1990 (28 Dzulhijjah 1440 H), Syekh Yasin Al Fadani wafat, tepatnya pada malam Jumat di Makkah, Arab Saudi. Menurut riwayat lain disebutkan beliau wafat pada 21 Juli 1990 di usia 75 tahun.
Muridnya, Syekh Mukhtaruddin Al Falimbani, menyaksikan kepergian beliau. Jenazah Syekh Yasin Al Fadani disholatkan di Masjidil Haram setelah Sholat Jumat dan dimakamkan di Ma'la Makkah Al-Mukarramah.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)