Sejak Kapan Lautan Jadi Jalur Transportasi Manusia? Ini Penjelasan Alquran dan Sains

Hantoro, Jurnalis
Senin 12 Februari 2024 08:12 WIB
Ilustrasi Alquran dan sains mengungkap awal mula lautan luas jadi jalur transportasi umat manusia. (Foto: Istimewa/worldatlas)
Share :

ALQURAN dan sains membeberkan lautan luas menjadi jalur transportasi umat manusia. Lautan sendiri berdampingan dengan daratan bumi yang menjadi tempat tinggal manusia dan lainnya.

Untuk dapat berpindah dari satu tempat ke tempat lain, manusia kemudian membuat alat transportasi, baik di daratan maupun lautan luas.

Dilansir buku "Tafsir Alquran Tematik: Pelestarian Lingkungan Hidup" yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran Badan Litbang dan Diklat Departemen Agama RI, mengungkap lautan sebagai jalur transportasi umat manusia.

Laut merupakan wilayah paling mudah digunakan untuk mengoperasikan berbagai jenis alat transportasi yang memungkinkan, seperti perahu, kapal, sampan, rakit, dan sebagainya.

Tidak memerlukan biaya untuk membuat jalan khusus (prasarana) sebagaimana di daratan, juga tidak memerlukan peralatan supercanggih sebagaimana pada transportasi udara.

Benda yang mengapung di atas air dapat digunakan sebagai alat transportasi. Sejak dahulu kala manusia sudah terbiasa mengarungi samudera luas dengan perahu tanpa mesin, cukup dengan layar yang dikembangkan lalu digerakkan oleh tenaga angin. 

Perdagangan antarbenua telah lama menggunakan fasilitas transportasi laut untuk memindahkan barang dari satu tempat ke tempat lain. Hal itu dilakukan manusia karena sungguh laut telah memudahkan mereka bermobilisasi mencari karunia Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui lautan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

رَبُّكُمُ الَّذِي يُزْجِي لَكُمُ الْفُلْكَ فِي الْبَحْرِ لِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ ۚ إِنَّهُ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا

"Tuhan-mu adalah yang melayarkan kapal-kapal di lautan untukmu, agar kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyayang terhadapmu." (QS Al Isra: 66) 

Kemudian Allah Subhanahu wa Ta'ala juga berfirman dalam ayat lain:

اللَّهُ الَّذِي سَخَّرَ لَكُمُ الْبَحْرَ لِتَجْرِيَ الْفُلْكُ فِيهِ بِأَمْرِهِ وَلِتَبْتَغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Allah-lah yang menundukkan lautan untukmu supaya kapal-kapal dapat berlayar padanya dengan seizin-Nya dan supaya kamu dapat mencari karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur." (QS Al Jasiyah: 12) 

Berkat rahmat Allah Azza wa Jalla juga perahu bergerak dengan mudah di laut sebagai alat transportasi bagi manusia mencari keuntungan melalui perdagangan dan sebagainya.

Penggunaan kata "taskhir" dalam ayat-ayat yang membahas tentang transportasi laut diartikan sebagai kemudahan alat-alat transportasi itu mengarungi laut lepas. 

Di atas permukaaan air dengan bantuan angin, perahu dan kapal yang dibuat oleh manusia melaju dengan mudah.

Air laut memiliki berat jenis rata-rata lebih berat yang memungkinkan berbagai benda mengapung dengan mudah. Air laut juga mudah terbelah dengan tetap menahan beban perahu atau kapal yang dirancang oleh manusia dengan sistem yang dapat dan mudah bergerak melaju di atas air meskipun membawa penumpang dan barang.

Allahu a'lam

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya