Bagaimana Terbentuknya Embrio Manusia? Alquran dan Sains Beri Penjelasannya

Hantoro, Jurnalis
Selasa 05 Maret 2024 09:10 WIB
Ilustrasi Alquran dan sains jelaskan terbentuknya embrio manusia. (Foto: Istimewa/Okezone)
Share :

ALQURAN dan sains menjelaskan proses terbentuknya embrio manusia dari hasil reproduksi. Diketahui bahwa embrio adalah bakal anak dalam kandungan hasil pembuahan sel telur pada stadium permulaan yang kemudian menjadi janin yang berumur antara satu minggu sampai delapan minggu pada manusia. 

Dilansir buku "Tafsir Ilmi: Penciptaan Manusia dalam Perspektif Alquran dan Sains", pada era Plato dan Aristoteles muncul teori terciptanya embrio untuk menjelaskan proses reproduksi manusia.

Namun, teori tersebut menuai pro dan kontra. Penganut dua teori ini juga sama-sama belum tahu bahwa sperma serta indung telur mempunyai peran yang sama dalam pembentukan embrio.

Pengetahuan berkembang pesat setelah Morgan pada 1912 menguraikan peranan gen dalam penurunan sifat.

Kemudian baru pada abad 18, manusia mengetahui teori perkembangbiakan manusia. Saat itu pembuktiannya belum sepenuhnya dilakukan.

Teori-teori tersebut lalu dikonfirmasi melalui pembuktian-pembuktian yang didasarkan temuan-temuan baru pada permulaan abad 20.

Alhasil, teori yang baru terungkap oleh ilmu pengetahuan pada abad 20 itu justru sudah diuraikan jauh ratusan tahun sebelumnya dalam ayat-ayat suci Alquran. Salah satunya ada dalam Alquran Surat Al Insan Ayat 2. 

Ayat tersebut mengindikasikan adanya campuran antara unsur yang datang dari laki-laki dan wanita dalam pembentukan embrio. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسٰنَ مِنْ نُّطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَّبْتَلِيهِ فَجَعَلْنٰهُ سَمِيعًۢا بَصِيرًا

Artinya: "Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat." (QS Al Insan: 2)

Kata "setetes mani" dalam ayat tersebut adalah terjemahan dari bahasa Arab "nutfatin amsyaj" yang artinya "bercampur", yaitu bercampurnya air mani yang berasal dari laki-laki dan perempuan.

Kata "nabtalihi" pada ayat itu dalam bahasa Arab artinya yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), yakni Kami menciptakannya karena Kami ingin mengujinya dengan kebaikan dan keburukan serta dengan beban syariat.

Selanjutnya, kata "faja'alahu sami’an basira" pada ayat tersebut dalam bahasa Arab artinya karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat, yakni Kami menciptakan baginya pancaindera agar memudahkannya untuk memahami, sehingga memungkinkan untuk diberi ujian dan cobaan.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya