MUI Sebut Tak Apa Non-Muslim Antusias Beli Takjil Ramadhan, tapi Hindari Hal Ini

Maruf El Rumi, Jurnalis
Selasa 19 Maret 2024 12:19 WIB
Ilustrasi takjil buka puasa Ramadhan. (Foto: Okezone)
Share :

KETUA Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah Kiai Haji Cholil Nafis menyatakan tidak apa masyarakat non-Muslim ramai-ramai antusias ikutan membeli takjil buka puasa Ramadhan. Alasannya, itu termasuk jual beli biasa.

Namun, ada hal yang harus dihindari. Hal itu adalah ikut berburu takjil gratis yang biasanya banyak diberikan di tempat umum. Sebab, ini adalah takjil sedekah untuk orang yang berpuasa dan membutuhkan.

"Klo membeli tak apa. Yang tak boleh itu mengambil takjil sadekah dari orang untuk takjil puasa. Itu itu adalah makan awal untuk buka puasa," ungkap Kiai Cholil Nafis saat dihubungi Okezone, Senin 18 Maret 2024.

Ia menerangkan, takjil gratis tersebut pada dasarnya adalah sedekah bagi orang-orang yang puasa Ramadhan. Jadi, alangkah baiknya jika mereka yang lebih didahulukan menerimanya.

"Baiknya tak diberikan kepada yang lain, karena sudah tahu bahwa peruntukannya kepada orang yg sedang berpuasa hendak berbuka. Kecuali memang yang berpuasa tidak membutuhkannya," papar Kiai Cholil Nafis. 

Dirinya pun menyarankan agar warga non-Muslim tidak ikut berburu takjil gratis. Tapi, tidak masalah jika membeli makanan atau minuman takjil yang dijual di pasaran.

"Ya saya sarankan yang tak puasa tak perlu memburu takjil. Tolong hormati yang bersadekah dan yang berpuasa," jelasnya. 

Sebagaimana diketahui bahwa linimasa media sosial dipenuhi unggahan viral masyarakat non-Muslim ramai-ramai antusias ikutan membeli makanan dan minuman takjil buka puasa Ramadhan 2024.

Mereka tampak sangat bersemangat memborong segala macam hidangan buka puasa yang hadir setiap bulan Ramadhan itu.

Allahu a'lam

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya