DOA ketika menerima zakat fitrah memiliki keutamaan luar biasa besar. Zakat fitrah wajib dikeluarkan setiap Muslim. Umat yang membayar zakat fitrah adalah orang yang telah berbuat kebaikan.
Sedangkan mereka yang menerima zakat fitrah adalah orang yang mendapat kebaikan orang lain. Menurut adabnya, golongan yang menerima kebaikan harus membalas kebaikan orang tersebut, setidaknya dengan doa.
Doa Menerima Zakat Fitrah
Dihimpun dari laman Almanhaj, diriwayatkan dari 'Abdullah bin Abi Aufa Radhiyallahu anhuma:
أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أُتِيَ بِصَدَقَةٍ قَالَ: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِمْ. وَإِنَّ أَبِي أَتَاهُ بِصَدَقَتِهِ فَقَالَ: اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى.
Artinya: "Jika sedekah (zakat) dibawa ke hadapan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau pun berdoa (yang artinya), 'Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada mereka.' Ayahku pernah membawa sedekah (zakat)nya, maka Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam berdoa, 'Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada keluarga Abu Aufa'." (HR Bukhari: Kitab Az-Zakaah, bab Shalaatil Imaam wa Du'aa-ihi li Shaahibish Shadaqah wa Qaulih)
Diriwayatkan oleh An-Nasa'i, dari Wa'il bin Hujr Radhiyallahu anhu, beliau berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdoa untuk seseorang yang memberikan unta yang bagus sebagai pembayaran zakat:
اَللّهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ، وَفِي إِبِلِهِ.
'Ya Allah, berikanlah keberkahan untuk dirinya dan unta-untanya'." (HR An-Nasa'i: Kitab Az-Zakaah, bab Al-Jam’i bainal Mutafarriq wat Tafriiq ba-inal Mujtama’ (V/30, nomor 2458))