Menuju Eliminasi TBC 2030, Dompet Dhuafa Dukung Pasien TBC Berdaya Kembali

Tim Okezone, Jurnalis
Rabu 17 April 2024 16:17 WIB
Gerakan menuju Eliminasi TBC 2030. (Foto: Dompet Dhuafa)
Share :

Sejalan dengan hal tersebut, Ketua Panitia Peluncuran Buku WKPTB Nancy D Anggraeni mengungkapkan buku ini diharapkan memberikan gambaran bagaimana pelaksanaan percepatan penanggulangan TBC yang telah berjalan, memberikan kontribusi positif dan manfaat yang besar, sehingga dapat digunakan sebagai referensi bagi daerah dalam membentuk percepatan penanganan TBC di daerah.

Dompet Dhuafa telah menunjukkan praktik baiknya dalam berbagai bidang. Di antaranya adalah pemberdayaan masyarakat, terutama melalui upaya menciptakan Kawasan Sehat Bebas Tuberkulosis.

Inisiatif ini telah dilaksanakan di 12 provinsi melalui Layanan Kesehatan Cuma-cuma (LKC) Dompet Dhuafa. Fokus utamanya adalah pada TBC Komunitas, di mana mereka menggerakkan peran aktif masyarakat dan semua pemangku kepentingan terkait dalam upaya menemukan pasien TBC, mendampingi proses pengobatan, serta memastikan kesembuhan pasien dari penyakit TBC tersebut.

"Di sektor psikososial dan pemberdayaan ekonomi, Dompet Dhuafa telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam memastikan akses dan jaminan kesehatan bagi masyarakat. Fokusnya terutama adalah pada pemenuhan akses layanan kesehatan, termasuk transportasi dengan ambulans, serta pembayaran atau penyelesaian tunggakan BPJS. Selain itu, mereka juga melakukan advokasi kepada pemangku kepentingan terkait untuk memastikan semua pihak mendapatkan hak kesehatan yang layak," sambung dr Yeni.

Lebih lanjut, sebagai Pengarah WKPTB, Yaser Raimi Panigoro menegaskan bahwa melalui buku panduan kemitraan ini harapannya adalah dapat lebih banyak mengajak berbagai pihak untuk aktif terlibat dan memperkuat kemitraan dalam upaya eliminasi tuberkulosis di Indonesia.

"Saya berharap kemitraan dan partisipatif ini terus menjadi bagian krusial dalam upaya penanggulangan TBC. Bersama-sama kita ciptakan tempat di mana setiap anak, setiap orang, dan setiap keluarga memiliki akses yang adil dan layak terhadap perawatan kesehatan yang berkualitas. Mari kita wujudkan eliminasi TBC 2030 dengan memperkuat kemitraan yang ada," tambah Yaser.

Dalam upaya penanggulangan TBC, Dompet Dhuafa telah berperan penting untuk memastikan pemenuhan nutrisi bagi penderita tuberkulosis, baik melalui pemberian bahan makanan maupun makanan siap saji. Hal ini bertujuan untuk mendukung status gizi yang optimal bagi Orang Dengan TBC (ODTBC), disertai dengan pendampingan agar proses pengobatan dapat berjalan hingga kesembuhan.

"Lalu ketersediaan rumah singgah untuk shelter, masing-masing yang membutuhkan tempat tinggal sementara, kemudian rumah harapan atau rumah sehat, jadi semacam bedah rumah jadi kita kolaborasikan dengan teman-teman Yahintara (Yayasan Arsitektur Hijau Nusantara), yang terdiri dari para arsitek yang punya visi sosial. Itu semua sudah kita lakukan di beberapa wilayah Indonesia dan yang terakhir yaitu pemberdayaan ekonomi. Jadi, Dompet Dhuafa telah memberikan wirausaha bekerja sama dengan organisasi penyintas TBC dalam wadah perhimpunan organisasi pasien TB di tiga wilayah di DKI, Tangerang, dan Jawa Barat," tambah dr Yeni.

"Semoga 'Temukan, Obati dan Produktifkan Kembali' ini menjadi harapan bahwa ODTBC ini tidak putus dari pengobatan saja, tapi juga ada edukasi, pendampingan dan ada pemutusan terhadap stigma negatif, sampai dengan pendampingan psikososial. Sehingga, bisa berdaya atau produktif kembali setelah pengobatan," pungkas dr Yeni. 

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya