Kisah Mualaf Timothy Winter Dosen Universitas Cambridge yang Bermula Tidak Sengaja Dengar Murotal

Hantoro, Jurnalis
Senin 29 April 2024 11:29 WIB
Ilustrasi kisah mualaf Timothy Winter dosen Universitas Cambridge yang bermula dengar murotal. (Foto: Freepik)
Share :

KISAH mualaf Timothy Winter dibahas Okezone Muslim dalam artikel berikut ini. Pemilik nama lengkap Timothy John Winter ini memutuskan memeluk agama Islam atas kesadaran diri sendiri. Setelah mantap menjadi Muslim, ia mengubah namanya menjadi Syekh Abdal Hakim Murad. 

Syekh Abdal Hakim Murad atau Timothy Winter yakin menjadi mualaf usai melihat sendiri peradaban serta kebiasaan umat Islam. Menurut dia, peradaban besar yang dihasilkan Islam menyebar dari Timur Tengah ke berbagai penjuru dunia.

"Lihatlah Alhambra di Spanyol, Taj Mahal di India, dan lainnya. Semuanya merupakan salah satu peradaban Islam dalam dunia arsitektur," ungkap Timothy Winter seperti disitat dari kanal YouTube Penduduk Langit.

Kemudian ia juga melihat bahwa Islam memiliki beragam tradisi yang berbeda-beda antara satu negara dan negara lainnya. Dia memberikan contoh tradisi Islam di Afrika berbeda dengan tradisi Islam di Turki, Uzbekistan, Melayu, Bosnia, hingga negara lainnya.

Meski begitu, umat Islam hanya menyembah satu Tuhan yaitu Allah Subhanahu wa ta'ala. Kemudian menjunjung tinggi Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sebagai suri teladan seluruh Muslim.

"Islam bersumber dari satu dan beragam tradisi itu untuk satu tujuan, yakni Allah. Mereka semua menghadapkan diri ke satu tempat yang berdoa dan sujud, yakni ke arah Makkah yang menjadi kiblat semua umat Islam di seluruh dunia," papar Timothy Winter. 

Hal tersebutlah awal mula perkenalan dirinya dengan ajaran agama Islam. Ia mulai berpikir dan kembali mengamati kebiasaan umat Islam dalam menjalankan keyakinannya.

Ketika di Kairo, Mesir, Timothy Winter melihat kebiasaan atau rutinitas penduduk tersebut sering mendengarkan radio yang berisi ceramah atau kajian serta murotal Alquran. 

Selain itu yang paling dia amati adalah masyarakat Muslim di Kairo tidak pernah meninggalkan sholat wajib lima waktunya dan disertai sholat sunah lainnya.

"Dari sinilah saya memahami kebiasaan orang yang menurut saya itu adalah sesuatu yang logis dan benar," ujar dosen studi Islam di Universitas Cambridge Inggris tersebut.

Melihat semua hal yang menakjubkan itu, hati Timothy makin terketuk dan memutuskan menjadi mualaf. Dirinya menegaskan bahwa masuk Islam bukan karena ajakan atau paksaan, melainkan keinginan diri sendiri setelah meyakini bahwa Islam merupakan agama paling benar.

Demikianlah kisah mualaf Timothy Winter sang dosen Universitas Cambridge di Inggris. Wallahu a'lam

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya