SUNNAH-sunnah khotbah Jumat dibahas Okezone Muslim berikut ini. Diketahui bahwa khotbah merupakan syarat sah Sholat Jumat. Jika tidak ada khotbah, maka tak sah ibadah Sholat Jumat yang dikerjakan.
Di dalam khotbah Jumat terdapat sunnah-sunnah yang sangat baik dilakukan khatib. Berikut ini penjelasannya, sebagaimana dinukil dari buku "Hukum-Hukum terkait Ibadah Sholat Jumat" karya Ustadz Ahmad Sarwat MA.
1. Khotbah di atas mimbar
Disunnahkan oleh para ulama agar khatib berdiri di atas mimbar saat menyampaikan khotbah Jumat. Hal tersebut sebagaimana dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Setiap kali Nabi menyampaikan khotbah, beliau naik ke mimbar.
Kemudian diutamakan posisi mimbar yang akan ditempati khatib yaitu di sebelah kanan dari imam ketika menghadap kiblat. Hal itu sebagaimana keadaan mimbar Nabi Shallallahu alaihi wassallam.
Lalu apabila tidak ada mimbar, disunnahkan bagi khatib naik ke atas suatu benda atau tempat yang lebih tinggi. Ini agar bisa melihat dan terlihat oleh semua jamaah.
2. Diawali salam
Disunnahkan bagi khatib untuk mengawali khotbah Jumat dengan salam. Dilakukan setelah berada di atas mimbar dan sebelum duduk mendengarkan adzan.
Dari Jabir bin Abdillah bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda, "Apabila telah naik ke atas mimbar, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam mengucapkan salam." (HR Ibnu Majah)
3. Percaya diri
Sunnah selanjutnya yaitu melangkah menuju mimbar dengan rasa hormat dan percaya diri. Seakan-akan hendak mengatakan sesuatu kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Lalu seorang khatib hendaknya merasa percaya diri dengan tugas yang dijalankan. Itu karena ia memang sedang melaksanakan tugas keagamaan sangat penting dan terhormat.
4. Duduk sebelum khotbah
Selanjutnya disunnahkan khatib duduk lebih dulu di atas mimbar, sebelum memulai khotbahnya. Hal itu sebagaimana dilakukan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam ketika memulai khotbah.
5. Wajah menghadap jamaah
Wajah khatib hendaknya menghadap jamaah Sholat Jumat, tidak menundukkan pandangan. Sebagaimana hadits Nabi Shallallahu alaihi wassallam:
"Dari Adi bin Tsabit dari ayahnya bahwa Nabi Shallallahu alaihi wassallam bila berdiri di atas mimbar, beliau menghadapkan wajahnya kepada wajah para sahabatnya." (HR Ibnu Majah)
6. Berdzikir saat naik ke mimbar
Ketika hendak naik ke mimbar hendaknya sambil berdzikir. Setelah sampai di mimbar, khatib berdiri dengan khusyuk, serta senantiasa selalu mengingat Allah Subhanahu wa Ta'ala dengan berdzikir.
Hal ini dilakukan untuk membantu mengondisikan suasana diri serta jamaah karena khotbah Jumat tidak sama dengan pengajian umum yang bersifat bebas.
7. Adzan di depan khatib
Ketika khatib duduk di awal sebelum memulai khotbah, disunnahkan mengumandangkan adzan Jumat di hadapan khatib. Hal itu sebagaimana disebutkan di dalam hadits, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda:
"Dari As-Saib bin Yazid radhiyallahu anhu berkata, "Dahulu panggilan adzan hari Jumat awalnya pada saat imam duduk di atas mimbar, di masa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, Abu Bakar, dan Umar radhiyallahu anhuma." (HR Bukhari)
8. Mengeraskan suara
Disunnahkan juga bagi khatib untuk mengeraskan suara saat khotbah Jumat, dikarenakan agar seluruh jamaah bisa mendengarnya. Sebagaimana Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam juga pernah melakukannya, beliau bersabda:
"Dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam apabila khotbah, kedua matanya memerah, suaranya keras, emosinya kuat, mirip komandan pasukan." (HR Muslim)
9. Menyingkat waktu khotbah
Khatib disunnahkan untuk menyingkat waktu khotbah Jumat. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits bahwa hal tersebut merupakan bagian dari sunnah saat khatib akan melaksanakan Sholat Jumat.
Dari Ammar bin Yasir radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam bersabda: "Sesungguhnya panjangnya sholat seseorang dan pendeknya khotbah bagian dari kepahamannya. Maka panjangkanlah sholat dan pendekkanlah khotbah." (HR Muslim)
10. Memegang tongkat atau busur panah
Memegang tongkat atau menyimpan busur panah juga termasuk dari bagian sunnah bagi khatib, ketika akan khotbah. Dalam berbagai riwayat, salah satunya disebutkan Nabi Shallallahu alaihi wassallam memegang tombak atau pedang.
Dari banyaknya riwayat, sebagaimana diceritakan oleh sahabat yang bertamu ke Madinah dan sempat ikut khotbah Jumat di Masjid Nabawi, yaitu Al-Hakam bin Hazn radhiyallahu anhu berkata:
"Aku bertamu ke Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam dan menginap beberapa hari. Kami sempat ikut mendengarkan khotbah Jumat Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam. Nabi Shallallahu alaihi wassallam berpegangan pada tongkat atau busur panas, memuji Allah dan menyampaikan kalimat yang singkat, baik, dan berkah." (HR Ibnu Majah)
Allahu a'lam.
(Hantoro)