 
                JAKARTA - Cinta dan ridha Allah SWT menjadi dambaan bagi umat Islam. Namun, di tengah kesibukan dengan urusan dunia, kadang hubungan dengan Sang Pencipta jadi terganggu.
Sebagai hamba, sudah menjadi kewajiban untuk bertawakal kepada Allah SWT. Meski sibuk dengan urusan dunia, kaum muslim tetap harus mengingat Allah SWT.
Berikut petikan khutbah Jumat mengenai mengejar ridha Allah di tengah kesibukan sehari-hari, sebagaimana melansir laman NU, Jumat (31/10/2025):
اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي خَلَقَ الْإِنْسَانَ لِعِبَادَتِهِ، وَجَعَلَ السَّعَادَةَ فِي مَحَبَّتِهِ، وَنَصَبَ الْآيَاتِ دَلِيلًا عَلَى عَظَمَتِهِ، وَأَنْزَلَ الْكِتَابَ هُدًى لِمَنْ رَغِبَ فِي قُرْبِهِ وَرَجَاءً لِرَحْمَتِهِ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ، وَمَنْ سَارَ عَلَى نُورِهِ وَاتَّبَعَ سُنَّتَهُ فِي حَيَاتِهِ وَبَعْدَ وَفَاتِهِ، اَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللّٰهِ وَقَدْ قَالَ: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَاٰمِنُوْا بِرَسُوْلِهٖ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَّحْمَتِهٖ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ نُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهٖ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati Allah,
Segala puji kita panjatkan ke hadirat Allah ta'ala atas segala bentuk nikmat. Terkhusus, atas anugerah iman, islam, dan kesehatan. Dengan rahmat-Nya pula, kita masih diberi kesempatan untuk berkumpul di masjid ini pada hari Jumat yang penuh keberkahan.
Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, teladan utama bagi kita semua, yang mengajarkan bagaimana cara mencintai Allah dan segenap makhluk-Nya melalui ibadah, keikhlasan, dan perbuatan baik. Begitu juga kepada keluarga, kerabat, segenap sahabat, dan seluruh pengikut beliau hingga akhir zaman, semoga mereka senantiasa di bawah naungan rahmat Allah yang Maha Penyayang.
Selanjutnya, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah ta'ala dengan menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Karena dengan bertakwa juga, kita dapat memperoleh rahmat yang tiada tara dari Allah ta'ala. Sebagaimana dalam Alquran Surat Al-Hadid ayat 28 dijelaskan:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَاٰمِنُوْا بِرَسُوْلِهٖ يُؤْتِكُمْ كِفْلَيْنِ مِنْ رَّحْمَتِهٖ وَيَجْعَلْ لَّكُمْ نُوْرًا تَمْشُوْنَ بِهٖ وَيَغْفِرْ لَكُمْۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌۙ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan berimanlah kepada Rasul-Nya (Nabi Muhammad), niscaya Allah menganugerahkan kepadamu dua bagian dari rahmat-Nya dan menjadikan cahaya untukmu yang dengan cahaya itu kamu berjalan serta Dia mengampunimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Di zaman modern seperti sekarang, banyak dari kita hidup dalam rutinitas yang padat dan melelahkan. Setiap harinya dihiasi dengan urusan pekerjaan, tanggung jawab keluarga, dan tekanan ekonomi yang tidak ada habisnya. Pikiran kita pun sering kali tersita oleh hal-hal duniawi sehingga lupa dengan mengingat Allah.
Karena itu, penting bagi kita untuk kembali mengejar Allah dan cinta-Nya di tengah kesibukan dunia ini. Cara yang pertama ialah dengan bertawakal. Yaitu berserah diri sepenuhnya kepada Allah setelah berusaha dengan semaksimal dan sebaik mungkin. Sebab Allah ta'ala sendiri secara tegas menyampaikan, dalam QS Ali Imran ayat 159:
فَاِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِيْنَ
Artinya: “Kemudian, apabila engkau telah membulatkan tekad, bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.”