 
                Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Kita jangan sampai salah menangkap pemahaman, tawakal bukan berarti meninggalkan usaha dan hanya pasrah pada keadaan. Sebaliknya, tawakal adalah sikap hati yang penuh keyakinan kepada Allah setelah seseorang melakukan usaha dengan maksimal. Syekh Wahbah Az-Zuhaili dalam kitab Tafsirul Munir, jilid 4, halaman 77, menjelaskan:
فَلَيْسَ هُوَ تَرْكَ الْأَسْبَابِ، كَمَا زَعَمَ قَوْمٌ، وَإِنَّمَا هُوَ الثِّقَةُ بِاللّٰهِ وَالْإِيقَانُ بِأَنَّ قَضَاءَهُ مَاضٍ، وَاتِّبَاعُ سُنَّةِ نَبِيِّهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي السَّعْيِ فِيمَا لَا بُدَّ مِنْهُ مِنَ الْأَسْبَابِ
Artinya: “Tawakal itu bukan berarti meninggalkan usaha, sebagaimana yang disangka oleh sebagian orang. Tetapi hakikatnya adalah menaruh kepercayaan penuh kepada Allah, meyakini bahwa ketetapan-Nya pasti berlaku, serta mengikuti sunnah Nabi-Nya dalam berikhtiar terhadap hal-hal yang memang harus diusahakan.”
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Tidak hanya dengan bertawakal, kunci untuk menggapai cinta Allah ta'ala juga, ialah dengan bertakwa dalam setiap keadaan. Setelah bertawakal, kita perlu untuk menjaga batas-batas ketakwaan sebagai seorang hamba yang beriman.
Dalam hal ini, takwa berarti menjaga diri dari perbuatan dosa dan selalu berusaha menjalankan perintah-Nya, baik saat lapang maupun sempit. Sebagaimana Allah ta'ala berfirman dalam QS Ali Imran ayat 76:
فَاِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِيْنَ
Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.”
Jamaah kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah,
Takwa merupakan kesadaran penuh untuk selalu berhati-hati dalam hidup, menjauhi larangan, dan menjalankan segala perintah Allah. Sederhananya ialah sikap kita waspada agar tidak terjerumus dalam dosa, serta tekun menjalankan apa yang diridai Allah. Ath-Thabari dalam kitab Jami’ul Bayan, jilid 5, halaman 515, menjelaskan:
فَإِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ الَّذِينَ يَتَّقُونَهُ، فَيَخَافُونَ عِقَابَهُ، وَيَحْذَرُونَ عَذَابَهُ، فَيَجْتَنِبُونَ مَا نَهَاهُمْ عَنْهُ وَحَرَّمَهُ عَلَيْهِمْ، وَيُطِيعُونَهُ فِيمَا أَمَرَهُمْ بِهِ
Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa kepada-Nya. Yakni, orang bertakwa adalah mereka yang takut akan hukuman-Nya, waspada terhadap siksa-Nya, menjauhi apa yang dilarang dan diharamkan atas mereka, serta menaati segala perintah-Nya.”