Sedekah Kok Bikin Kaya? Ternyata Ini Penyebabnya

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 03 Mei 2024 12:03 WIB
Ilustrasi penyebab sedekah bikin kaya. (Foto: Shutterstock)
Share :

SEDEKAH kok bisa bikin kaya? Ternyata ini penyebabnya. Sangat penting diketahui semua Muslim supaya lebih giat dan bersemangat bersedekah di jalan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Dilansir laman Konsultasi Syariah, Ustadz Dr Muhammad Arifin Baderi menjelaskan bahwa dalam berbagai dalil ditegaskan Allah Subhanahu wa Ta'ala menjanjikan kepada orang yang sedekah dengan balasan di dunia, berupa digantikan dengan harta yang lebih banyak dan baik, disembuhkan dari penyakit, dan lain sebagainya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui." (QS Al Baqarah: 261)

Meski demikian, bukan berarti dibenarkan untuk menjadikan balasan di dunia sebagai obsesi atau tujuan utama ketika beramal sedekah. Disebutkan bahwa keutamaan sedekah di dunia berfungsi sebagai motivasi tambahan agar diri makin bersemangat beramal salih.

Suatu hari Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam menceritakan bahwa kelak pada hari kiamat ada empat orang yang pertama kali dihisab, yakni:

"Seorang lelaki yang Allah lapangkan rezekinya, sehingga ia memiliki seluruh jenis harta kekayaan. Ketika ia didatangkan, segera Allah mengingatkannya perihal berbagai jenis nikmat-Nya di dunia, dan ia pun mengakuinya semua. Selanjutnya Allah bertanya kepadanya: Lalu apakah yang engkau kerjakan dengan nikmat-nikmat-Ku itu? Ia menjawab: Tidaklah ada satu jalan pun yang Engkau suka bila aku bersedekah padanya melainkan aku telah menyedekahkan hartaku padanya. Namun Allah menghardik lelaki itu dan berfirman: Engkau berdusta, sejatinya engkau melakukan itu agar dikatakan engkau adalah orang dermawan, dan itu telah engkau dapatkan. Selanjutnya ia diperintahkan untuk diseret terbalik di atas wajahnya, dan kemudian dicampakkan ke dalam neraka." (HR Muslim) 

Memiliki tujuan lain dari amal salih berupa keuntungan di dunia memang dibenarkan. Namun, tidak diragukan bahwa orang yang hanya memiliki satu tujuan yaitu pahala di akhirat adalah lebih utama.

Pasti diketahui bahwa di antara etika sedekah adalah merahasiakannya, sampai-sampai tangan kiri tidak mengetahui apa yang disedekahkan tangan kanan. Oleh karena itu, dalam banyak dalil balasan dunia tidak disebutkan, sebagaimana ditegaskan pada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang artinya:

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya Kami takut akan (adzab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera." (QS Al Insan: 8–12)

Jika seseorang senantiasa melapangkan urusan saudara lainnya, pastilah Allah Subhanahu wa Ta'ala membalas dengan yang serupa. Akan tetapi syaratnya melakukan amal salih benar-benar karena ikhlas, hanya mengharapkan balasan dari Allah Ta'ala.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya