Memiliki tujuan lain dari amal salih berupa keuntungan di dunia memang dibenarkan. Namun, tidak diragukan bahwa orang yang hanya memiliki satu tujuan yaitu pahala di akhirat adalah lebih utama.
Pasti diketahui bahwa di antara etika sedekah adalah merahasiakannya, sampai-sampai tangan kiri tidak mengetahui apa yang disedekahkan tangan kanan. Oleh karena itu, dalam banyak dalil balasan dunia tidak disebutkan, sebagaimana ditegaskan pada firman Allah Subhanahu wa Ta'ala yang artinya:
"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. Sesungguhnya Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (ucapan) terima kasih. Sesungguhnya Kami takut akan (adzab) Tuhan kami pada suatu hari yang (di hari itu) orang-orang bermuka masam penuh kesulitan. Maka Tuhan memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. Dan Dia memberi balasan kepada mereka karena kesabaran mereka (dengan) surga dan (pakaian) sutera." (QS Al Insan: 8–12)
Jika seseorang senantiasa melapangkan urusan saudara lainnya, pastilah Allah Subhanahu wa Ta'ala membalas dengan yang serupa. Akan tetapi syaratnya melakukan amal salih benar-benar karena ikhlas, hanya mengharapkan balasan dari Allah Ta'ala.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)