Rumah yang dimaksud, sepertidijelaskan dalam Alquran Surat Ali Imran Ayat 96, adalah rumah yang diberkati dengan ibadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala melalui haji, melakukan tawaf, dan memuliakan Allah Ta'ala.
Surat tersebut memperkuat pernyataan bahwa Kakbah pertama kali dibangun oleh Nabi Adam Alaihissallam.
Kemudian pada masa Nabi Ibrahim Alaihissallam, ia membangun kembali Kakbah di Makkah bersama putranya Ismail. Setelah itu sesuai tuntunan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala, keduanya melaksanakan ibadah haji.
Lalu Allah Subhanahu wa Ta'ala memerintahkan Nabi Ibrahim Alaihissallam menyeru kepada umat manusia agar melaksanakan haji ke Baitullah. Sepeninggal Nabi Ibrahim, terjadi penyimpangan tata cara berhaji dari apa yang telah dituntunkan.
Seperti dilakukan orang Arab pada masa jahiliah, kala itu mereka melakukan tawaf tanpa mengenakan busana. Barulah di masa kerasulan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, manasik atau tata cara haji sesuai syariat ditetapkan dan terus berlaku hingga akhir zaman.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)