Sejarah Perubahan Arah Kiblat ke Kakbah yang Terjadi di Masjid Qiblatain

Hantoro, Jurnalis
Selasa 28 Mei 2024 22:28 WIB
Sejarah perubahan arah kiblat ke Kakbah yang terjadi di Masjid Qiblatain Madinah. (Foto: Kemenag.go.id)
Share :

Dua rakaat pertama masih menghadap Baitul Maqdis, sampai akhirnya Malaikat Jibril menyampaikan wahyu pemindahan arah kiblat. Wahyu datang ketika baru saja menyelesaikan rakaat kedua.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Alquran, "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Allah dan Allah sekali-kali tidak lengah dari apa yang mereka kerjakan." (QS Al Baqarah: 144)

Begitu menerima wahyu ini, Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam langsung berpindah 180 derajat, diikuti oleh semua jamaah menghadap Masjidil Haram.

Pada awalnya, kata KH Aswadi, kiblat sholat untuk semua nabi adalah Baitullah di Makkah, seperti tercantum dalam Alquran Surat Ali Imran Ayat 96: "Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk tempat beribadah manusia ialah Baitullah di Makkah yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia."

Sedangkan Al Quds (Baitul Maqdis) ditetapkan sebagai kiblat untuk sebagian dari para nabi dari Bani Israil. Dari Madinah, Baitul Maqdis berada di sebelah utara, sedangkan Baitullah di bagian selatan.

Ketika masih di Makkah, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam sholat menghadap Baitul Maqdis, juga sekaligus menghadap Kakbah. Nabi menghadap ke utara, di mana posisi Kakbah searah dengan Baitul Maqdis.

Perubahan arah kiblat sendiri sudah diinginkan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, karena selama di Makkah, beliau sholat menghadap ke Baitul Maqdis, bahkan sampai di Madinah pun, beliau masih menghadap ke sana lebih dari setahun.

Namun, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam terus memohon, mencari kepastian dan berharap agar kiblat dipindahkan ke Kakbah, sebagaimana dalam Alquran Surat Al Baqarah Ayat 144, "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai."

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya