Evolusi Peran Dakwah Perempuan dalam Islam dari Sejarah hingga Masa Kini

Opini, Jurnalis
Rabu 29 Mei 2024 08:19 WIB
Ilustrasi peran dakwah perempuan dalam sejarah Islam. (Foto: Shutterstock)
Share :

Ada Summayyah, syahidah pertama dari kalangan wanita. Ada Nusaibah yang berani turun di medan jihad untuk membunuh orang-orang kafir. Ada ibunda Anas bin Malik yang menyerahkan satu-satunya harta berharga yaitu anaknya, untuk di jadikan sebagai pengabdi Rasulullah. Dan masih banyak lagi para sahabiyah yang masing masing memiliki peran tersendiri untuk perjuangan dakwah Islam.

Pada masa ketika Eropa menganggap wanita tidak memiliki hak pendidikan, para Muslimah justru mendapatkan masa belajar khusus sejak Islam muncul di masa Nabi Muhammad. Pasca setelah wafanya Nabi, istri-istri Beliau dan para shahabiyah mengajarkan Tsaqafah Islamiyah, dan ada juga ratusan perawi hadits dari kalangan wanita. Banyak juga para wanita yang melahirkan ulama-ulama yang sampai sekarang namanya masih masyhur di telinga kita. Seperti ibunda Muhammad bin Idris yang kerap disebut dengan Imam Asy-Syafi’i, dan juga ibunda para ulama-ulama besar yang berada pada abad tersebut.

Pada abad ke-9 seorang wanita yang memiliki peran didalam dunia Pendidikan dan Budaya bernama Fathimah al Fihri di Maroko, mendirikan Universitas pertama di dunia yaitu Universitas Qairouwan. UNESCO menetapkan Universitas Qairouwan menjadi Universitas pertama dan tertua yang memberikan gelar kepada para lulusannya. Al-Ijliya (Mariam Al-Asturlabi Al-Ijliya), sang Pembuat Astrolab. Al-Ijliya adalah salah satu wanita yang berkontribusi dalam pembuatan astrolab, yaitu instrumen astronomi zaman dahulu yang digunakan oleh astronom, navigator, dan astrolog pada era klasik.

Gevher Nesibe Sultan, sang Inisiator Studi Medis. Gevher Nesibe Sultan adalah puteri Kesultanan Rum pada abad ke-13 awal. Ratu Amina dari Zaria Pendiri Kerajaan Zazzau selama peradaban Islam abad ke-16, ada juga dari kalangan Indonesia seperti Cut Nyak Dien, R.A Kartini, Cut Nyak Mutia yang bertarung melawan penjajah Indonesia yaitu Belanda. Dan tentunya masih banyak lagi para pejuang dakwah dari kalangan wanita. Lalu, bagaimana peran wanita dalam peradaban saat ini?

Peranan wanita dalam peradaban saat ini sangatlah banyak sekali, karena wanita menjadi tombak peradaban ummat. Bagaimana suksesnya sebuah Negara adalah diukur dari bagaimana perilaku seorang calon ibu di dalam menyiapkan sebuah generasi pengganti yang akan memjadi pemimpin ummat nantinya. Banyak kita jumpai saat ini, para kaum wanita memiliki perangai buruk dalam berperilaku dan bertutur kata. Banyak pula kita jumpai wanita-wanita yang minim sekali Ilmu Pengetahuannya, dan itu semua menjadi permasalahan saat ini, kenapa wanita banyak dilecehkan dan direndahkan oleh para kaum laki-laki. Lantas, apa yang bisa kita lakukan sebagai seorang wanita?

Yang perlu kita lakukan adalah mencari bekal Ilmu Pengetahuan yang banyak agar nantinya kita bisa mendidik generasi dan anak- anak kita untuk menjadi pemimpin ummat. Kita juga harus banyak turun untuk berkontribusi terhadap Agama Islam dengan menegakkan Kalimatullah, dalam aspek apa saja semampu yang kita bisa, termasuk dalam hal dakwah. Karena ummat membutuhkan uluran tangan dari para wanita yang mampu mengajari mereka dengan tulus. Ummat butuh kader-kader wanita yang mampu melahirkan generasi yang akan memajukan sebuah Bangsa dan Peradaban.

Oleh:

Latifah Salsabil Nikmah

Universitas Muhammadiyah Surakarta 

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya