Evolusi Peran Dakwah Perempuan dalam Islam dari Sejarah hingga Masa Kini

Opini, Jurnalis
Rabu 29 Mei 2024 08:19 WIB
Ilustrasi peran dakwah perempuan dalam sejarah Islam. (Foto: Shutterstock)
Share :

PERAN perempuan dalam Islam telah mengalami evolusi signifikan sejak masa Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam hingga era modern ini. Islam, sejak awal kemunculannya, telah memberikan hak-hak dan kedudukan yang penting bagi perempuan. Sebelum peradaban Islam muncul, wanita di berbagai belahan dunia memiliki sejarah yang kelam. Kemudian muncul gerakan-gerakan dan upaya wanita pada masa itu untuk melawan segala bentuk penindasan tersebut.

Dalam sejarah peradaban Yunani, sebagai gambaran masyarakat zaman dulu yang paling maju dan modern, ternyata kondisi perempuan atau wanita pada masa itu sangat memprihatinkan. Mereka tidak memiliki posisi mulia dan dianggap penyebab segala penderitaan dan musibah.

Di Romawi, wanita juga memiliki kondisi memprihatinkan, mereka masih dianggap memiliki derajat rendah seperti pelayan. Di Persia, Cina, India, Arab, dan Eropa pun Wanita dalam keterpurukan yang sama. Bahkan pada zaman jahiliyyah Arab, tabu bagi seorang laki-laki yang memiliki anak seorang perempuan, maka anak perempuan tersebut harus di kubur hidup-hidup.

Peradaban kuno menepatkan wanita pada posisi rendah, tak jauh dari penghinaan dan perbudakan. Tugas utamanya adalah hanya untuk memuaskan nafsu laki-laki. 

Dari semua kondisi ketertindasan kaum wanita di Barat ini, muncullah Gerakan Feminisme yang menginginkan wanita bukan hanya sebatas pemuas laki-laki. Tugas wanita bukan hanya bekerja di belakang laki-laki, namun wanita juga menginginkan bisa bekerja dan beraktifitas seperti laki-laki. Para wanita akhirnya berbondong-bondong bekerja di luar rumah memenuhi ruang publik demi memenuhi emansipasi. Lantas apakah ini menjadi solusi melawan kondisi tertindas yang dialami kaum wanita?

Islam datang dengan cahayanya yang menerangi kegelapan melalui risalah Nabi Muhammad. Memerangi segala bentuk kedholiman dan menjamin segala hak manusia tanpa terkecuali. Allah telah berfirman tentang bagaimana seharusnya memperlakukan kaum wanita.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا يَحِلُّ لَكُمْ اَنْ تَرِثُوا النِّسَاۤءَ كَرْهًا ۗ وَلَا تَعْضُلُوْهُنَّ لِتَذْهَبُوْا بِبَعْضِ مَآ اٰتَيْتُمُوْهُنَّ اِلَّآ اَنْ يَّأْتِيْنَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوْهُنَّ بِالْمَعْرُوْفِ ۚ فَاِنْ كَرِهْتُمُوْهُنَّ فَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّيَجْعَلَ اللّٰهُ فِيْهِ خَيْرًا كَثِيْرًا

“Wahai orang-orang beriman! Tidak halal bagi kamu mewarisi perempuan dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, kecuali apabila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka menurut cara yang patut. Jika kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan kebaikan yang banyak padanya." (QS An-Nisa': 19)

Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam juga sering mengingatkan umatnya dengan sabda-sabdanya agar umat Islam menghargai dan menghormati perempuan. "Aku wasiatkan kepada kalian agar berbuat baik kepada para perempuan." (HR Muslim) 

Wanita dan generasi adalah satu jalinan mata rantai yang tidak dapat terpisahkan dalam sistem tatanan Islam. Islam menetapakan disamping sebagai hamba Allah yang mengemban kewajiban-kewajiban individual sebagai halnya laki-laki, wanita secara khusus di bebani tanggung jawab sebagai ibu dan pengatur rumah tangga.

Dalam era peradaban Islam, anak-anak sudah di biasakan menghafal Alquran dengan memperdengarkannya melalui lisan Rasulullah Shallallahu alaihi wassallam, para sahabat, maupun shahabiyah. Hasilnya adalah anak-anak tersebut bisa mengkhatamkan hafalan Qur’annya di usia sebelum baligh, yaitu pada usia kurang lebih 5 tahun ke atas. Selain itu anak-anak juga diajarkan Ilmu Hadits dan Bahasa Arab. Tidak hanya itu, mereka juga diajarkan untuk mengamalkan isi kandungan dari Alquran yang mereka baca.

Dalam dunia dakwah, wanita memiliki peranan yang sangat penting dari semenjak awal penciptaan manusia ke bumi. Hawa adalah potret wanita pertama yang sangat berperan dalam peradaban. Ia diciptakan dari tulang rusuk yang diambil dari tubuh Nabi Adam. Kehadiran Hawa menjadi sebuah hal yang sangat di nantikan oleh Nabi Adam. Dari rahim Hawa terlahirlah generasi-generasi seperti Habil, Qabil, Iqlima, dan lain-lain. Tentunya tanpa kehadiran seorang Hawa maka peradaban manusia tidak akan lahir. 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya