10 Perbedaan Aqiqah dan Kurban Menurut Alquran serta Hadits

Hantoro, Jurnalis
Rabu 29 Mei 2024 11:16 WIB
Ilustrasi perbedaan aqiqah dan kurban menurut Alquran serta hadits. (Foto: Unsplash)
Share :

BERIKUT ini dibahas 10 perbedaan aqiqah dan kurban menurut Alquran serta hadits. Mayoritas ulama berpendapat bahwa aqiqah maupun kurban hukumnya sunnah muakkad atau sangat ditekankan. 

Disebutkan dalam riwayat Imam Muslim dari sahabat Ummu Salamah bahwa Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إذا رأيتم هلال ذي الحجة وأراد أحدكم أن يضحي فليمسك عن شعره وأظفاره

"Apabila kalian melihat hilal bulan Dzulhijjah dan kalian hendak berkurban maka jangan menyentuh rambut dan kukunya." 

Perbedaan Aqiqah dan Kurban

1. Dari pengertiannya

Aqiqah adalah penyembelihan hewan kambing atau domba. Aqiqah dilakukan oleh orangtua ketika anaknya lahir untuk melakukan penyembelihan hewan sebagai rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Sementara kurban memiliki perbedaan dengan aqiqah. Kurban adalah menyembelih hewan dengan tujuan beribadah kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala pada hari raya haji atau Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah hingga tiga Hari Tasyriq setelahnya 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. 

2. Tujuan disyariatkannya

Dikutip dari laman Dompet Dhuafa, tujuan disyariatkannya kurban adalah dalam rangka memperingati pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihissallam dan Nabi Ismail Alaihissallam. Sebagaimana tercatat dalam Alquran:

فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

"Maka tatkala anak itu sampai (pada umur sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim, Ibrahim berkata: 'Hai anakku sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia menjawab: 'Hai bapakku, kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; Insya Allah kamu akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar'." (QS Ash-Shafaat: 102)

Sedangkan Aqiqah dilaksanakan oleh orangtua dalam rangka bersyukur atas kelahiran buah hatinya. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits riwayat Bukhari nomor 5049:

حَدَّثَنَا أَبُو النُّعْمَانِ حَدَّثَنَا حَمَّادُ بْنُ زَيْدٍ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ قَالَ مَعَ الْغُلَامِ عَقِيقَةٌ وَقَالَ حَجَّاجٌ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ أَخْبَرَنَا أَيُّوبُ وَقَتَادَةُ وَهِشَامٌ وَحَبِيبٌ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ سَلْمَانَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ غَيْرُ وَاحِدٍ عَنْ عَاصِمٍ وَهِشَامٍ عَنْ حَفْصَةَ بِنْتِ سِيرِينَ عَنْ الرَّبَابِ عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِّيِّ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَرَوَاهُ يَزِيدُ بْنُ إِبْرَاهِيمَ عَنْ ابْنِ سِيرِينَ عَنْ سَلْمَانَ قَوْلَهُ وَقَالَ أَصْبَغُ أَخْبَرَنِي ابْنُ وَهْبٍ عَنْ جَرِيرِ بْنِ حَازِمٍ عَنْ أَيُّوبَ السَّخْتِيَانِيِّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ سِيرِينَ حَدَّثَنَا سَلْمَانُ بْنُ عَامِرٍ الضَّبِّيُّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَعَ الْغُلَامِ عَقِيقَةٌ فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الْأَذَى

Telah menceritakan kepada kami Abu Nu'man berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid dari Ayyub dari Muhammad dari Sulaiman bin Amir. Ia berkata, "Pada anak lelaki ada kewajiban aqiqah."

Dan-Hajjaj berkata, telah menceritakan kepada kami Hammad berkata, telah mengabarkan kepada kami Ayyub dan Qatadah dan Hisyam dan Habib dari Ibnu Sirin dari Salman dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Dan-berkata tidak satu orang dari Ashim dan Hisyam dari Hafshah binti Sirin dari Ar-Rabab dari Salman bin Amir Adl-Dlabiyyi dari Nabi Shallallahu 'alaihi wasallam. Dan Yazid bin Ibrahim juga menceritakan dari Ibnu Sirin dari Salman perkataannya, dan Ashbagh berkata, telah mengabarkan kepadaku Ibnu Wahb dari Jarir bin Hazim dari Ayyub As-Sakhtiyani dari Muhammad bin Sirin berkata, telah menceritakan kepada kami Salman bin Amir Adl-Dlabbi ia berkata:

"Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: 'Pada anak laki-laki ada kewajiban aqiqah, maka potongkanlah hewan sebagai aqiqah dan buanglah keburukan darinya'." (HR Bukhari nomor 5049)

3. Hewan yang disembelih

Dalam kurban, hewan yang disembelih ada tiga yaitu unta, sapi, dan kambing atau domba. Sedangkan pada aqiqah, jenis hewan yang disembelih hanyalah kambing atau domba. Untuk kondisi hewan yang dikurbankan relatif sama, yaitu sehat dan tidak cacat.

كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ

"Pada masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ada seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai kurban bagi dirinya dan keluarganya." (HR Tirmidzi nomor 1505)

وَعَنِ اَلْبَرَاءِ بنِ عَازِبٍ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَامَ فِينَا رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَ: – “أَرْبَعٌ لَا تَجُوزُ فِي اَلضَّحَايَا: اَلْعَوْرَاءُ اَلْبَيِّنُ عَوَرُهَا, وَالْمَرِيضَةُ اَلْبَيِّنُ مَرَضُهَا, وَالْعَرْجَاءُ اَلْبَيِّنُ ظَلْعُهَا وَالْكَسِيرَةُ اَلَّتِي لَا تُنْقِي” – رَوَاهُ اَلْخَمْسَة ُ . وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ, وَابْنُ حِبَّان َ

Dari Al Bara' bin 'Azib radhiyallahu 'anhuma, ia berkata, "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berdiri di tengah-tengah kami dan berkata: 'Ada empat cacat yang tidak dibolehkan pada hewan kurban: (1) buta sebelah dan jelas sekali kebutaannya, (2) sakit dan tampak jelas sakitnya, (3) pincang dan tampak jelas pincangnya, (4) sangat kurus sampai-sampai tidak punya sumsum tulang'." (HR Abu Dawud nomor 2802) 

4. Jumlah hewan yang disembelih

Ada perbedaan jumlah hewan kurban dan aqiqah yang disembelih. Dalam kurban, satu sapi atau unta boleh dijadikan kurban untuk tujuh orang, dan kambing atau domba hanya boleh untuk satu orang. Namun, niat dan pahalanya boleh diniatkan untuk diberi kepada satu keluarga.

Sedangkan untuk aqiqah, jumlahnya disesuaikan jenis kelamin bayi yang lahir. Bayi laki-laki disunnahkan menyembelih dua kambing atau domba. Sedangkan untuk bayi perempuan jumlahnya hanya satu kambing atau domba.

مَنْ وُلِدَ لَهُ وَلَدٌ فَأَحَبَّ أَنْ يَنْسُكَ عَنْهُ فَلْيَنْسُكْ ، عَنْ الْغُلامِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ ، وَعَنْ الْجَارِيَةِ شَاةٌ

"Siapa yang dikarunia seorang anak, dan dia ingin menyembelih untuknya, hendaknya dia menyembelih. Untuk anak laki-laki dua kambing yang cukup. Dan untuk anak wanita satu kambing." (HR Albany)

5. Waktu penyembelihan

Ada perbedaan waktu penyembelihan kurban dan aqiqah. Kurban dilaksanakan pada tanggal 10 Dzulhijjah dan dilanjutkan hingga Hari Tasyrik 11, 12, dan 13 Dzulhijjah. Sedangkan aqiqah dikerjakan pada hari ketujuh setelah bayi lahir.

كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى

"Setiap anak tergadaikan dengan aqiqahnya, disembelihkan untuknya pada hari ketujuh, digundul rambutnya, dan diberi nama." (HR Abu Dawud nomor 2838) 

6. Jumlah pelaksanaannya

Perbedaan kurban dan aqiqah jika dilihat dari jumlah pelaksanaannya adalah untuk kurban dilaksanakan setahun sekali, bagi Muslim yang memiliki kecukupan rezeki dan tidak dibatasi berapa jumlah hewan yang dapat dikurbankan.

Sedangkan untuk aqiqah, dilaksanakan hanya sekali seumur hidup yaitu pada hari ketujuh setelah bayi dilahirkan. Lalu jika sudah melaksanakannya, maka tidak perlu melaksanakannya lagi.

7. Pemberian daging

Dalam ibadah kurban, sepertiga daging menjadi hak orang yang berkurban, dan boleh dinikmati. Selebihnya penerima daging kurban diutamakan untuk kaum dhuafa dan fakir miskin.

وَالْبُدْنَ جَعَلْنَاهَا لَكُمْ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ لَكُمْ فِيهَا خَيْرٌ ۖ فَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ عَلَيْهَا صَوَافَّ ۖ فَإِذَا وَجَبَتْ جُنُوبُهَا فَكُلُوا مِنْهَا وَأَطْعِمُوا الْقَانِعَ وَالْمُعْتَرَّ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرْنَاهَا لَكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

"Dan telah Kami jadikan untuk kamu unta-unta itu sebahagian dari syiar Allah, kamu memperoleh kebaikan yang banyak padanya, maka sebutlah olehmu nama Allah ketika kamu menyembelihnya dalam keadaan berdiri (dan telah terikat). Kemudian apabila telah roboh (mati), maka makanlah sebahagiannya dan beri makanlah orang yang rela dengan apa yang ada padanya (yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta. Demikianlah Kami telah menundukkan untua-unta itu kepada kamu, mudah-mudahan kamu bersyukur." (QS Al Hajj: 36)

Sementara daging aqiqah diberikan dalam keadaan matang dan siap dinikmati. Tidak ada ketentuan khusus, boleh untuk siapa saja, baik itu saudara, tetangga, ataupun fakir miskin.

8. Bentuk daging yang diberikan

Seperti lazim diketahui, pembagian daging kurban selalu dalam kondisi mentah. Hal ini sangat berbeda dengan daging aqiqah yang justru harus dalam keadaan matang.

Biasanya daging aqiqah diolah menjadi sate ataupun gulai, dan dilengkapi nasi, sayur, serta buah saat akan diberikan kepada orang lain.

9. Ibadah yang didahulukan

Dalam hadits riwayat Imam Muslim dari sahabat Ummu Salamah terdapat kalimat "hendak berkurban" yang menunjukkan bahwa kurban hukumnya sunnah dan tidak wajib. Berdasarkan hal itu, keputusan yang terbaik adalah seseorang melaksanakan kedua sunnah tersebut bersamaan. Sebab, keduanya dianjurkan untuk dilaksanakan.

Jika tidak mampu melakukan keduanya dan waktu akikah berbeda di selain hari kurban, maka hendaknya mendahulukan yang lebih awal waktu pelaksanaannya.

Akan tetapi jika aqiqahnya bertepatan dengan hari raya kurban, dan tidak mampu untuk menyembelih dua kambing untuk aqiqah dan satunya untuk kurban, pendapat yang lebih kuat, sebaiknya mengambil pendapat ulama yang membolehkan menggabungkan akikah dan kurban.

(Disadur dari Fatawa Syabakah Islamiyah, di bawah bimbingan Dr Abdullah Al Faqih, fatwa nomor 44768)

10. Niatnya

Niat kurban dan aqiqah sangat penting dilakukan. Niat ini wajib dilaksanakan agar hewan kurban yang disembelih menjadi lebih berkah atas izin Allah Azza wa Jalla.

Niat kurban bisa untuk diri sendiri hingga sekeluarga. Sementara niat aqiqah diperuntukkan bagi bayi yang baru lahir ke dunia.

Niat memiliki arti al-qashdu atau keinginan. Letak niat adalah di dalam hati, tidak cukup dalam lisan, tidak disyaratkan melafadzkan niat. Berarti niat dalam hati saja sudah teranggap sahnya.

Wallahu a'lam bisshawab

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya