Selain itu, para pemuda Ashabul Kahfi berada di tempat yang luas di dalam gua sehingga sirkulasi udaranya berjalan baik dan nyaman. Para musafir menerangkan bagian kiri tubuh Ashabul Kahfi terkena siraman lembut sinar matahari pagi.
Dengan demikian, tubuh mereka terlindung dari kadar basah dan suasana pengap di dalam gua. Inilah yang menjadikan para pemuda Ashabul Kahfi tetap awet muda meski tidur selama 309 tahun.
Alquran juga menjelaskan bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala telah mematikan fungsi pendengaran Ashabul Kahfi selama tertidur. Allah Ta'ala berfirman:
فَضَرَبْنَا عَلٰٓى اٰذَانِهِمْ فِى الْكَهْفِ سِنِيْنَ عَدَدًاۙ
"Maka Kami tutup telinga mereka di dalam gua itu, selama beberapa tahun." (QS Al Kahf: 11)
Secara ilmiah, dimatikannya fungsi pendengaran ini hampir sama dengan pembiusan. Ketika fungsi indera pendengaran diberhentikan, maka mereka bisa tidur dengan pulas.
Lain halnya kalau pendengarannya masih berfungsi normal, pasti akan memengaruhi kualitas tidur mereka. Demikianlah cara menjadikan tidur sebagai peristirahatan bagi mereka, selain juga buktikan rahasia awet muda Ashabul Kahfi.
Sebuah penelitian menyebutkan organ terpenting dalam proses pendengaran bukanlah telinga, melainkan otak. Alasannya, otak yang pada hakikatnya merespons bunyi.
Jika dirunut kronologi bagaimana bunyi itu bisa sampai ke otak, sudah pasti jawabannya adalah terlebih dahulu diawali dengan masuknya bunyi melalui telinga, artinya jika telinga tertutup, otak tidak menerima sinyal apa-apa.
Sel-sel dan saraf pertumbuhan di dalam sistem tubuh manusia semuanya itu berpusat di otak, maka akan ikut berhenti dengan tertutupnya telinga.
Oleh karena itu, ketika tubuh tidak mengalami tumbuh kembang, para Ashabul Kahfi tidak mengalami penuaan sehingga tetap awet muda.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)