MUHAMMADIYAH turut menyoroti serangan siber Pusat Data Nasional (PDN) sejak Kamis 20 Juni 2024. Serangan tersebut mengakibatkan gangguan terhadap sejumlah layanan dan membuat data kementerian/lembaga serta pemerintah daerah di PDN terkunci dan tersandera oleh peretas.
Muhammadiyah sebagai organisasi besar turut menjadi korban atas permasalahan tersebut. Muhammadiyah sendiri memiliki ribuan lembaga pendidikan, mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi, dan ribuan dosen serta guru besar yang datanya berada di PDN.
Wakil Ketua Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Ismail Fahmi mengatakan Muhammadiyah prihatin dan sangat menyesali adanya kebocoran data ini.
"Serangan yang terjadi di Pusat Data Nasional ini bukan hanya sekadar insiden biasa, tetapi sudah mengakibatkan jatuhnya sistem digital atau sistem siber Indonesia," jelasnya di Yogyakarta, Kamis 27 Juni 2024, seperti dilansir Muhammadiyah.or.id.