Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sambut Ramadhan 1446 Hijriah, Muhammadiyah : Jadikan Puasa sebagai Jalan Pencerahan

Erha Aprili Ramadhoni , Jurnalis-Rabu, 12 Februari 2025 |13:48 WIB
Sambut Ramadhan 1446 Hijriah, Muhammadiyah : Jadikan Puasa sebagai Jalan Pencerahan
Sambut Ramadhan 1446 Hijriah, Muhammadiyah : Jadikan Puasa sebagai Jalan Pencerahan  (Ilustrasi/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menetapkan awal bulan Ramadan 1446 Hijriah jatuh pada hari Sabtu 1 Maret 2025. Muhammadiyah pun berpesan agar insan mukmin diberi kesehatan dan kekuatan sehingga dapat menunaikan seluruh rangkaian ibadah di bulan suci. 

Penetapan awal Ramadhan itu berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM//I.0/E/2025. 

1. Puasa untuk Raih Ketakwaan

Dalam siaran persnya, Rabu (12/2/2025), PP Muhammadiyah menyatakan kehadiran puasa jangan sekadar menjadi ibadah rutin, tetapi jadikan sebagai washilah (jalan, media) untuk menjadikan setiap muslim dan mukmin yang menunaikannya benar-benar menjelma sebagai insan bertakwa. 

"Sebab, puasa Ramadan bagi setiap mukmin atau orang yang beriman merupakan kewajiban yang tujuannyan ialah meraih ketakwaan (QS Al-Baqarah: 183)."

Melalui ibadah puasa setiap muslim dibebaskan dirinya dari segala perilaku, budaya, dan struktur kehidupan yang “jahiliah” atau tidak berkeadaban, tertinggal, dan buruk menuju pada kehidupan yang berkeadaban, baik, dan berkemajuan. Bersama dengan itu, setiap muslim membuktikan diri berakhlak mulia yang menebar ihsan atau kebaikan utama yang kemaslahatannya dirasakan oleh seluruh umat manusia dan
lingkungannya.

PP Muhammadiyah menyampaikan sejumlah pesan Ramadhan.

2. Puasa Lahirkan Pencerahan

"Bagi segenap kaum muslimin, mari jadikan puasa dan ibadah Ramadhan lainnya sebagai “jalan baru kerohanian” untuk melahirkan pencerahan hidup, baik pencerahan dalam beragama maupun menjalani kehidupan secara keseluruhan," katanya. 

Umat muslim agar makin meningkatkan kualitas iman-takwa kepada Allah, yang memancarkan kesalehan dalam kehidupan sehari-hari tanpa merasa paling bertakwa (QS An-Najm: 32).

"Seraya mampu menampilkan keteladanan diri dalam perilaku dan pengamalan keagamaan yang mendamaikan, menyatukan, mencerdaskan, memajukan, serta menebar kebajikan utama yang rahmatan lil-‘alamin bagi kehidupan sesama dan lingkungan semesta," katanya.

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita muslim lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement