JAKARTA - Muharram merupakan bulan pertama dalam yang menjadi penanda pergantian tahun Hijriyah. Bulan Muharram disebut sebut sebagai bulan mulia merujuk pada firman Allah SWT. Salah satu bentuk kemuliaan tersebut adalah disunnahkan puasa hari Asyura yaitu pada tanggal 10 Muharram pada tanggalan Hijriah.
Seperti dalam surat At Taubah ayat 36 dan hadits yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim:
"Dalam setahun ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan yang mulia. Tiga darinya berturut-turut, yaitu Dzul Qa’dah, Dzuhijjah, Muharram, dan Rajab."
Bulan Muharram disebut penting karena, ada dua momentum penting dalam sejarah Islam; Pertama adalah peringatan tahun baru hijriah pada tanggal 1 Muharram dan Hari Asyura pada setiap tanggal 10 Muharram.
Puasa Asyura
Dari sekian hari di bulan Muharram, puasa yang lebih afdhol ialah puasa hari Asyura yaitu pada tanggal 10 Muharram pada tanggalan Hijriyah. Abu Qotadah Al Anshoriy berkata:
وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ ». قَالَ وَسُئِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ فَقَالَ « يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ
"Nabi Shallallahu ’alaihi wa sallam ditanya mengenai keutamaan puasa Arafah? Beliau menjawab, 'Puasa Arafah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.' Beliau juga ditanya mengenai keistimewaan puasa Asyura? Beliau menjawab, 'Puasa Asyura akan menghapus dosa setahun yang lalu.' (HR Muslim nomor 1162)
Keutamaan Dari Puasa Asyura
Keutamaan puasa Asyura disebut dapat menggugurkan dosa-dosa setahun yang lalu. Imam Abu Daud meriwayatkan dari Abu Qatadah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,