Hal ini juga sesuai dengan penjelasan dalam Alquran Surat Al Hajj Ayat 65. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ سَخَّرَ لَكُمْ مَا فِي الْأَرْضِ وَالْفُلْكَ تَجْرِي فِي الْبَحْرِ بِأَمْرِهِ وَيُمْسِكُ السَّمَاءَ أَنْ تَقَعَ عَلَى الْأَرْضِ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ
Artinya: "Tidakkah engkau memerhatikan bahwa Allah menundukkan bagimu (manusia) apa yang ada di bumi dan kapal yang berlayar di lautan dengan perintah-Nya. Dan Dia menahan langit agar tidak jatuh ke bumi, melainkan dengan izin-Nya? Sungguh, Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada manusia." (QS Al Hajj: 65)
Meski tidak tampak jelas sebagai pelindung, karena manusia tidak setiap hari melihat meteor melintas ke dekat planet bumi, langit adalah tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Tanpa langit yang membiarkan sinar ultraviolet masuk, umat manusia tidak akan bisa hidup, karena tidak ada satu pun tumbuhan yang mampu melakukan fotosintesis.
Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)