Doa dan Dzikir Kebangsaan, Presiden Jokowi Harap Indonesia Jadi Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 02 Agustus 2024 17:38 WIB
Presiden Jokowi di acara Doa dan Dzikir Kebangsaan. (Foto: Kemenag.go.id)
Share :

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis 1 Agustus 2024 malam menggelar Doa dan Dzikir Kebangsaan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat. Kegiatan ini merupakan rangkaian pertama menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-79 Republik Indonesia.

Dalam sambutannya Presiden Jokowi mengatakan ke depan tantangan yang dihadapi tidak mudah. Berbagai bentuk krisis dan tantangan baru akan bermunculan, dan selalu datang silih berganti.

"Oleh karena itu, sebagai bangsa kita harus selalu bersatu padu, harus saling menguatkan, tolong-menolong, dan saling mendoakan untuk keselamatan kita semuanya sebagai sebuah bangsa dan untuk kemajuan Indonesia yang kita cintai ini," ujarnya seperti dilansir Kemenag.go.id.

Presiden Jokowi juga menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia selama memimpin bersama Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin.

"Di hari yang baik ini, di hari pertama bulan kemerdekaan bulan Agustus, dengan segenap kesungguhan dan kerendahan hati, izinkanlah saya dan Profesor KH Ma'ruf Amin ingin memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas segala salah dan khilaf selama ini, khususnya selama kami berdua menjalankan amanah sebagai presiden Republik Indonesia sebagai wakil presiden Republik Indonesia," ucapnya. 

"Kami sangat menyadari bahwa sebagai manusia, kami tidak mungkin dapat menyenangkan semua pihak, kami juga tidak mungkin dapat memenuhi harapan semua pihak. Saya tidak sempurna. Saya manusia biasa, kesempurnaan itu hanya milik Allah Subhanahu wa Ta'ala. Hanya milik Allah kerajaan langit dan bumi serta apa pun yang ada di dalamnya. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu," katanya.

"Saya mengajak kepada kita semuanya untuk berdoa bersama memohon pertolongan Allah Subhanahu wa Ta'ala agar kita diberikan kemudahan meraih cita-cita bangsa yang maju bangsa yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala senantiasa mengabulkan doa kita," imbuhnya.

Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dalam tausyiahnya mengajak bangsa Indonesia untuk bersyukur atas kemerdekaan yang diraih dengan perjuangan.

"Marilah kita bersyukur, Indonesia adalah bangsa yang disayang dan dirahmati Tuhan sebagaimana juga termaktub dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD). Ada campur tangan Tuhan, Indonesia meraih kemerdekaan," tuturnya.

Ia juga mengajak berterima kasih selain kepada para pahlawan serta pemimpin bangsa ini. "Indonesia punya banyak pemimpin dengan berbagai tipologi dan sesuai dengan kebutuhan bangsa di zamannya. Mereka telah memberikan yang terbaik bagi bangsa ini, hidup mereka telah diwakafkan bagi bangsa ini," katanya.

Dirinya juga menekankan pentingnya persatuan. Menurut dia, persatuan akan menimbulkan stabilitas dan dapat berbuat banyak untuk bangsa ini, aman beribadah, dan dapat membangun ekonomi dengan baik. 

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas selaku Ketua Panitia Doa dan Zikir Kebangsaan menyampaikan, kegiatan Doa dan Dzikir Kebangsaan dihadiri oleh pimpinan lembaga tinggi negara/kementerian/lembaga, tokoh adat Provinsi Kalimantan Timur, pimpinan pondok pesantren, pimpinan organisasi masyarakat Islam, tokoh agama dari lembaga dakwah se-Indonesia, tokoh agama dari lembaga takmir masjid se-Indonesia, dan pimpinan Majelis Dai Kebangsaan se-Indonesia

Ia menambahkan, Doa dan Dzikir Kebangsaan ini juga diikuti oleh 3.000 lebih jamaah yang terdiri dari santri dari berbagai pondok pesantren se-Indonesia, Penyuluh Agama Islam dan Penghulu wilayah Jakarta, anggota Dai Kebangsaan, serta Pengurus Majelis Taklim di wilayah Jakarta.

Menag mengatakan, Doa dan Dzikir Kebangsaan ini merupakan bentuk ketundukan, penghambaan bahkan deklarasi kelemahan hamba di hadapan Tuhan yang Maha Esa.

"Artinya, upaya kita sebagai manusia tidak cukup hanya dengan mengerahkan seluruh jiwa dan raga untuk Indonesia akan tetapi juga digenapkan dengan zikir dan doa," kata Gus Men –sapaan akrabnya.

Ia menyatakan pentingnya seluruh elemen bangsa untuk senantiasa menjaga kerukunan antarumat beragama, memelihara toleransi, dan menghormati perbedaan.

"Nusantara Baru adalah Nusantara yang damai, di mana keberagaman menjadi kekuatan, bukan kelemahan. Dalam doa kita hari ini, kita memohon agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan kedamaian dan kesejahteraan, dijauhkan dari perpecahan dan konflik," tandas Gus Men.

Doa dan Dzikir Kebangsaan selanjutnya ditutup dengan doa oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin bersama tokoh-tokoh lintas agama. 

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya