Doa dan Dzikir Kebangsaan, Presiden Jokowi Harap Indonesia Jadi Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur

Hantoro, Jurnalis
Jum'at 02 Agustus 2024 17:38 WIB
Presiden Jokowi di acara Doa dan Dzikir Kebangsaan. (Foto: Kemenag.go.id)
Share :

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas selaku Ketua Panitia Doa dan Zikir Kebangsaan menyampaikan, kegiatan Doa dan Dzikir Kebangsaan dihadiri oleh pimpinan lembaga tinggi negara/kementerian/lembaga, tokoh adat Provinsi Kalimantan Timur, pimpinan pondok pesantren, pimpinan organisasi masyarakat Islam, tokoh agama dari lembaga dakwah se-Indonesia, tokoh agama dari lembaga takmir masjid se-Indonesia, dan pimpinan Majelis Dai Kebangsaan se-Indonesia

Ia menambahkan, Doa dan Dzikir Kebangsaan ini juga diikuti oleh 3.000 lebih jamaah yang terdiri dari santri dari berbagai pondok pesantren se-Indonesia, Penyuluh Agama Islam dan Penghulu wilayah Jakarta, anggota Dai Kebangsaan, serta Pengurus Majelis Taklim di wilayah Jakarta.

Menag mengatakan, Doa dan Dzikir Kebangsaan ini merupakan bentuk ketundukan, penghambaan bahkan deklarasi kelemahan hamba di hadapan Tuhan yang Maha Esa.

"Artinya, upaya kita sebagai manusia tidak cukup hanya dengan mengerahkan seluruh jiwa dan raga untuk Indonesia akan tetapi juga digenapkan dengan zikir dan doa," kata Gus Men –sapaan akrabnya.

Ia menyatakan pentingnya seluruh elemen bangsa untuk senantiasa menjaga kerukunan antarumat beragama, memelihara toleransi, dan menghormati perbedaan.

"Nusantara Baru adalah Nusantara yang damai, di mana keberagaman menjadi kekuatan, bukan kelemahan. Dalam doa kita hari ini, kita memohon agar bangsa Indonesia senantiasa diberikan kedamaian dan kesejahteraan, dijauhkan dari perpecahan dan konflik," tandas Gus Men.

Doa dan Dzikir Kebangsaan selanjutnya ditutup dengan doa oleh Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin bersama tokoh-tokoh lintas agama. 

(Hantoro)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Muslim lainnya