Mendengar perkataan Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam, Utsman bin Affan mendatangi pemilik sumur tersebut dan menawarnya dengan harga tinggi.
Pemilik sumur itu awalnya hanya menjual setengah dari kepemilikan sumurnya. Dia menganggap bahwa jika seluruh sumur dijual maka akan kehilangan penghasilan hariannya.
Namun, tidak berselang lama pemilik sumur menjual keseluruhan sumur tersebut kepada Utsman bin Affan.
Setelah mewakafkan sumurnya untuk umat Islam, pohon kurma mulai tumbuh di sekitar sumur itu. Hingga saat ini tempat tersebut dijadikan perkebunan kurma oleh Pemerintah Arab Saudi yang jumlahnya mencapai 1.550 pohon.
Seluruh keuntungan yang dihasilkan dari pohon kurma dan sumur tersebut kemudian disimpan di rekening atas nama Utsman bin Affan oleh Pemerintah Arab Saudi.
Dana tersebut kemudian digunakan untuk pembangunan hotel yang diberi nama atas nama sahabat Nabi tersebut, dan terus digunakan oleh banyak Muslim dari dunia.
Demikianlah penjelasan sejarah singkat Hotel Utsman bin Affan di Kota Madinah, Arab Saudi. Wallahu a'lam bisshawab.
(Hantoro)