AMALAN malam rabu wekasan dibahas dalam tulisan berikut ini. Rabu wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar.
Sebagian masyarakat memercayai rabu wekasan adalah hari turunnya bala bencana. Maka itu, mereka melakukan berbagai amalan sebagai tolak bala.
Berikut ini beberapa amalan yang biasa dikerjakan sebagian orang ketika rabu wekasan, sebagaimana telah Okezone himpun:
1. Berdoa
Berdoa memohon ampunan, kesehatan, kebahagiaan, dan keberkahan dalam hidup merupakan bagian dari amalan rabu wekasan. Inilah bacaan doa yang biasa diamalkan pada rabu wekasan:
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوَى وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ يَا عَزِيْزُ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ اِكْفِنِيْ مِنْ جَمِيْعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا مُجَمِّلُ يَا مُتَفَضِّلُ يَا مُنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا أَنْتَ اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اللهم بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِيْهِ وَأُمِّهِ وَبَنِيْهِ اِكْفِنِيْ شَرَّ هَذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ يَا كَافِيَ الْمُهِمَّاتِ يَا دَافِعَ الْبَلِيَّاتِ فَسَيَكْفِيْكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ اِلَّا بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَصَلىَّ اللهُ تَعَالىَ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ الِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Artinya: "Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang. Semoga Allah memberikan sholawat kepada Sayyidina Muhammad dan keluarganya serta sahabat-sahabatnya.
Ya Allah, wahai Yang Maha Kuat lagi Maha Mungkin, wahai Yang Maha Perkasa, segala makhluk tunduk kepada kemuliaan-Mu. Cukupkanlah aku dari segala makhluk-Mu. Wahai Yang Maha Baik, Yang Maha Indah, Yang Maha Pemurah, Yang Maha Pemberi, Yang Maha Mulia, wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau, berilah rahmat kepada ku dengan rahmat-Mu. Wahai Yang Maha Pemurah di antara yang pemurah.
Ya Allah, dengan rahasia Hasan, saudara kandungnya, kakeknya, ayahnya, ibunya, dan anak-anaknya, cukupkan aku dari kejahatan hari ini dan apa yang turun pada hari ini. Wahai Yang Maha Cukup untuk mengatasi semua urusan, wahai Yang Maha Menjauhkan bencana. Allah akan cukupkan kamu dari mereka, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
Cukuplah Allah sebagai pelindung kami, dan Dia adalah Pelindung yang terbaik. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Semoga Allah memberikan shalawat kepada Sayyidina Muhammad dan keluarganya serta sahabat-sahabatnya."
2. Membaca istighfar
Membaca istighfar pada rabu wekasan menjadi amalan yang biasa dikerjakan. Istighfar adalah bentuk ibadah yang melibatkan pengakuan dosa, penyesalan, dan permohonan ampun kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala.
3. Membaca Alquran
Amalan berikutnya yaitu membaca dan merenungkan ayat-ayat Alquran sebagai pedoman hidup umat manusia. Ada banyak keutamaan dari membaca Alquran dan membacanya mendatangkan pahala.
من قرأ حرفا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول آلم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف
Artinya: "Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Alquran), maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya. Aku tidak mengatakan alif laam mim itu satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, laam satu huruf, dan mim satu huruf." (Hadits riwayat Tirmidzi)
4. Sholat hajat menolak bala
Beberapa orang pada rabu wekasan melaksanakan sholat hajat untuk menolak bala sebanyak empat rakaat. Kemudian pada setiap rakaat, setelah membaca Surat Al Fatihah, membaca Surat Al Kautsar sebanyak 17 kali, Surat Al Ikhlash 5 kali, Al Mu'awwidzatain (Surat Al Falaq dan An-Nas) 1 kali.
Hukum Rabu Wekasan
Dihimpun dari laman Konsultasi Syariah, sebagai orang beriman daan meyakini bahwa sumber syariat adalah Alquran dan sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassallam, tentu saja kabar terkait bencana pada rabu wekasan tidak boleh dipercaya.
Pasalnya, kedatangan bencana di muka bumi ini merupakan sesuatu yang ghaib dan tidak ada yang tahu kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala. Satu-satunya cara untuk mengetahui hal itu adalah melalui wahyu Alquran dan sunnah.
Lembaga fatwa Arab Saudi, Lajnah Daimah, pernah ditanya mengenai amalan rabu wekasan yang dilakukan pada akhir bulan Safar. Jawaban yang diberikan:
هذه النافلة المذكورة في السؤال لا نعلم لها أصلا من الكتاب ولا من السنة، ولم يثبت لدينا أن أحدا من سلف هذه الأمة وصالحي خلفها عمل بهذه النافلة، بل هي بدعة منكرة، وقد ثبت عن رسول الله صلى الله عليه وسلم أنه قال من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد. ومن نسب هذه الصلاة وما ذكر معها إلى النبي صلى الله عليه وسلم أو إلى أحد من الصحابة رضي الله عنهم فقد أعظم الفرية، وعليه من الله ما يستحق من عقوبة الكذابين. وبالله التوفيق. وصلى الله على نبينا محمد، وآله وصحبه وسلم.
Amalan seperti yang disebutkan dalam pertanyaan, tidak kami jumpai dalilnya dalam Alquran dan sunnah. Tidak juga kami ketahui bahwa ada salah satu ulama masa silam dan generasi setelahnya yang mengamalkan ritual ini. Jelas ini adalah perbuatan bid'ah. Dan terdapat hadits shahih dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
من أحدث في أمرنا هذا ما ليس منه فهو رد
"Siapa yang membuat hal yang baru dalam agama ini, yang bukan bagian dari agama, maka dia tertolak." (Hadits riwayat Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan lainnya)
Siapa yang beranggapan kegiatan semacam ini pernah dilakukan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassallam atau pernah dilakukan sahabat radhiyallahu 'anhu, maka dia telah melakukan kedustaan atas nama beliau.
Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wassallam juga telah meluruskan mitos terkait kesialan pada hari rabu wekasan bulan Safar.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
السَّفَرُ قِطْعَةٌ مِنَ الْعَذَابِ ، يَمْنَعُ أَحَدَكُمْ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَنَوْمَهُ ، فَإِذَا قَضَى نَهْمَتَهُ فَلْيُعَجِّلْ إِلَى أَهْلِهِ
"Safar adalah bagian dari adzab (siksa). Ketika safar salah seorang dari kalian akan sulit makan, minum dan tidur. Jika urusannya telah selesai, bersegeralah kembali kepada keluarganya." (HR Bukhari nomor 1804 dan Muslim: 1927)
Itulah penjelasan mengenai rabu wekasan serta hukumnya menurut para ulama. Allahu a'lam.
(Hantoro)